Kades Sumbermanjingkulon Karyuti mengaku, dirinya baru mendapatkan laporan beberapa saat setelah jembatan ambrol, Rabu (23/1/2019) malam. Imbauan kemudian diserukan, agar warga tidak melintas di jembatan itu.
"Jadi saya dapat laporan dari warga, jembatannya ambrol. Kemungkinan karena tergerus air sungai. Karena debit meningkat sejak seharian diguyur hujan," ungkap Karyuti kepada wartawan, Kamis (24/1/2019).
Karyuti menambahkan, warga terpaksa harus memutar sejauh hampir 10 Km, karena jembatan tersebut putus.
"Jadi warga di RT 12 dan RT 20 harus memutar karena jembatannya putus. Jumlahnya cukup banyak, hampir 8 ribu warga tinggal dan bergantung pada jembatan tersebut," tegas Karyuti.
Jembatan yang putus memiliki panjang sekitar 15 meter, ketinggiannya juga hampir sama. Salah satu ujung jembatan ikut runtuh, sehingga membuat badan jembatan jatuh ke sungai.
Diduga salah satu pondasi jembatan tak mampu menahan derasnya aliran sungai serta memikul beban di atasnya. Warga tak mengingat kapan jembatan awal dibangun, mereka hanya memperkirakan lebih dari 10 tahun yang lalu.
Terakhir, jembatan sempat dilakukan perbaikan pada 2011 silam. Dan pembangunan dilanjutkan untuk memperbaiki bagian sayap jembatan yang rusak di tahun berikutnya.
Informasi yang didapatkan detikcom, jembatan itu sudah direncanakan dilakukan perbaikan secara total. Namun, rencana tersebut belum terwujudkan hingga akhirnya putus, karena terkena banjir.
Sementara Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan jembatan pascaputus. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini