Jokowi Diminta Usut Kasus Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi

Jokowi Diminta Usut Kasus Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 16 Jan 2019 18:12 WIB
Foto: Edi Wahyono
Banyuwangi - Keluarga korban tragedi pembantaian dukun santet tahun 1998-1999 di Kabupaten Banyuwangi, menuntut Presiden Joko widodo, mengusut tuntas dan mengungkap pelaku utama tragedi kemanusian yang terjadi 20 tahun silam.

Sucipto anak kandung dari Fadillah salah satu keluarga korban pembantaian dukun santet di Banyuwangi menilai, selama 20 tahun ini dalang utama pelaku pembantaian tidak pernah terungkap. Kata dia, Kepolisian hanya berhasil mengungkap dan mengadili pelaku penganiayaan terhadap orang yang dituduh dukun santet pada waktu itu.

"Dalang dibalik pembantaian dukun santet sampai saat ini belum terungkap," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/1/2019).


Meski pembantaian dukun santet itu sudah berlangsung cukup lama, namun trauma dan stigma negatif yang dialami keluarga hingga saat ini masih tidak hilang. Sehingga kabar telah rampungnya berkas penyidikan kasus pembantaian dukun santet yang dilakukan oleh Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membawa harapan baru bagi keluarga agar pelaku utamanya bisa terungkap.

"Lebih baik bagi saya cepat-cepat diungkap. Termasuk dengan otak dibalik aksi itu. Kalau keluarga yang penting otak intelektual ketemu dan pemulihan nama baik juga sudah dikembalikan Alhamdulillah itu saja sudah. Saya pesan kepada Presiden lebih baik segera diungkap soalnya tidak sedikit korban-korban yang ada di Banyuwangi maupun di luar Banyuwangi," tegasnya.


Sucipto menambahkan, selain mendesak mengusut tuntas pelaku utama pembantaian dukun santet, pihaknya juga berharap kepada pemerintah untuk merehabilitasi kembali nama baik keluarga yang dituduh sebagai dukun santet. Sebab stigma negatif sebagai keluarga dukun santet itu, masih terus ada, selama tidak adanya rehabilitasi nama baik keluarga dari Pemerintah.

Diinformasikan sebelumnya, Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah rampung menyelesaikan berkas kasus dugaan pembantaian dukun santet di sejumlah daerah di Jawa Timur. Kasus pembantaian yang akhirnya menyasar guru ngaji itu terbesar adalah di Kabupaten Banyuwangi dengan korban jiwa mencapai ratusan orang.

Berkas itu untuk selanjutnya akan diserahkan ke Kejaksaan Agung dan Presiden Jokowi untuk ditindaklanjuti dengan harapan dalang utama pembantaian dukun santet tersebut terungkap. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.