"Sejauh ini kematiannya wajar, didukung tidak ditemukannya luka bekas kekerasan atau tindak kejahatan lain. Otopsi sudah dilakukan dengan disaksikan keluarga," beber Kapolsek Kepanjen Kompol Bindriyo saat dihubungi detikcom, Selasa (15/1/2019).
Bindriyo melanjutkan atas bukti-bukti tersebut menguatkan kematian warga Gedog Wetan, Turen, Kabupaten Malang, tersebut, karena tenggelam di aliran sungai.
"Penyebabnya tenggelam, karena durasi waktu yang lama di dalam air. Kondisi mayat sudah tidak normal lagi saat pertama kali ditemukan," beber Bindriyo.
Fahri terakhir kali terlihat menjenguk istrinya yang tengah mengalami pendarahan hebat di Rumah Sakit Ben Mari, Kendalpayak, Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Jumat (4/1/2019), malam.
Menjelang dini hari, korban pamit kepada keluarganya untuk keluar dari ruang tunggu pasien. Sejak saat itulah, Fahri tak diketahui kembali keberadaannya.
Seperti diberitakan, pria bertato tak memiliki identitas ditemukan mengapung di Sungai Molek, Kepanjen, Senin (14/1/2019), pagi. Polisi membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan penyelidikan.
Menjelang petang hari, beberapa orang mengaku kerabat Fahri mendatangi Mapolsek Kepanjen. Tato di punggung korban menyakinkan keluarga jika mayat pria tersebut adalah Fahri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini