Galih bercerita dirinya mengendarai kendaraan memang agak cepat. Karena memang kondisi jalan menurutnya sepi. Saat melintas di Jalan Raya Situbondo, atau tepatnya di sekitar Hotel Baru Dua Beach, dirinya berusaha menyalip kendaraan lain.
"Saat itu memang sepi. Saya tahu jika markah jalan tidak ada tanda putus. Tapi tetap saja saya salip kanan truk fuso kalau tidak salah. Saya yakin semua sopir jika kondisi sepi pasti melanggar markah," ujar Galih kepada detikcom, usai pemeriksaan di Kantor Unit Laka Polres Banyuwangi, Kamis (27/12/2018).
Selanjutnya, kata Galih, sebelum tabrakan terjadi dirinya berusaha membanting setir ke kanan jalan. Namun bagian depan bus yang dikendarainya menabrak bagian belakang sebelah kiri Bus Tiara Mas. Dia mengaku menabrakkan busnya ke pohon agar bus yang dikendarainya berhenti.
"Saya sudah berusaha maksimal untuk tidak menabrak bus di depan saya," tambah pria yang mengaku sudah menjadi sopir bus 4 tahun ini.
Sementara itu, sopir Tiara Mas, Arifin Siregar (36) mengaku berusaha menghindari tabrakan dengan membelokkan kendaraan ke kanan. Namun nahas, saat berusaha menghindar, bus yang dikendarainya tertabrak di bagian belakang.
"Saya jalan sesuai jalur saya. Jalannya pun saya ndak sampai 60 kilometer perjam," ujar pria asal Pondok Ungu Permai Blok G, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat itu.
Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan para saksi. Sementara itu, para korban luka dan meninggal masih berada di RSUD Blambangan dan RSI Banyuwangi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini