"Semua potensi SAR (Search and Rescue) kami kerahkan selama 7 hari. Namun belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan survivor (Faiqus Syamsi). Seluruh potensi SAR sudah ditarik. Sesuai ketentuan, malam ini pencarian resmi kami hentikan," kata Farid Kurniadi, SAR Mission Coordinator (SMC), Rabu (26/12/2018).
Farid mengatakan pihaknya akan kembali melakukan pencarian jika mendapat laporan valid tanda-tanda keberadaan survivor.
"Jika ada laporan tanda-tanda keberadaan korban, pencarian akan kembali dilakukan," tandasnya.
Pencarian terhadap pemuda asal Jalan Kendangsari XV/VI Surabaya tersebut, dimulai sejak tanggal 20 Desember 2018. Pencarian melibatkan puluhan personel dari unsur SAR maupun relawan dan instansi terkait.
Tim dibagi dalam sejumlah Search and Rescue Unit (Unit) yang melakukan penyisiran dari berbagai arah yang diduga kuat dilalui survivor. Seluruh tim kemudian mengarah ke Puncak Bayangan, lokasi terakhir survivor hilang kontak, dan mengonsentrasikan pencarian di titik tersebut.
Pencarian dilakukan di tengah kondisi cuaca buruk. Bahkan sempat dihentikan sementara karena cuaca yang tak mendukung.
Selama 7 hari pencarian waktu optimal untuk pencarian mulai pukul 07.00-14.00. Pukul 14.00 ke atas, tim menghadapi hujan lebat dan kabut tebal.
Faiqus Syamsi merupakan satu dari 7 pendaki asal SMKN 5 Surabaya yang melakukan pendakian pada tanggal 16 Desember 2018 melalui Pos Perijinan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Faiqus terpisah dengan rombongan sejak tanggal 18 Desember 2018.
Teman-temannya sempat melakukan pencarian namun tak membuahkan hasil. Akhirnya turun dan melapor ke Pos Perijinan Tretes pada tanggal 20 Desember atau dua hari setelah Faiqus hilang. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini