"Kita kebut pengerjaannya karena sesuai arahan ibu Wali Kota. Untuk alat berat bertambah supaya tidak ada penumpukan tanah yang dipakai menguruk lubang di Jalan Gubeng," tandas Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser kepada detikcom di lokasi, Sabtu (22/12/2018).
Ditambahkan Fikser, dari pantauan hingga pukul 10.00 WIB, tanah sudah hampir memenuhi lubang jalan yang ambles. Para pekerja juga menguruk tanah di depan dua bangunan yang terdampak.
"Hari ini tanah uruk sudah sebagian masuk ke lubang dari dua sisi, selatan dan utara Jalan Gubeng. Hari ini juga fokus menguruk tanah di depan dua bangunan terdampak, biar tanah di depan dua gedung itu tidak berguguran. Selain nantinya agar alat berat bisa turun ke bawah," jelas Fikser.
![]() |
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri sudah terlihat di lokasi dan melakukan pemantauan proses recovery sejak pukul 08.00 WIB.
"Bu Risma mulai jam 08.00 WIB sudah berada di lokasi. Beliau memantau dan mengarahkan proses recovery Jalan Gubeng berjalan dengan baik," tandas Fikser.
Namuan Fikser menyebutkan pihaknya sempat menemui sedikit kendala, yaitu tanah yang digunakan untuk menguruk yang belum memadat.
"Karena banyak tanah longsor ke dalam, jadi menunggu tanah uruk padat dulu. Seperti terlihat, alat-alat berat sempat terhenti sebentar," ujar Fikser.
Kebetulan pada hari Jumat (21/12) malam, hujan sempat mengguyur Jalan Gubeng selama dua jam. Sejak hari pertama kejadian, hujan belum mengguyur Jalan Gubeng meski daerah lain di Kota Surabaya sudah diguyur hujan.
Beruntung situasi ini tidak mempengaruhi proses pengurukan tanah.
"Sejak Selasa baru kali ini hujan. Lumayan deras. Tidak ada longsor atau genangan air akibat hujan di lubang amblesan," kata salah satu petugas dari Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBP) Agung Wibisono, Jumat (21/12/2018).
Simak juga video '24 Jam Nonstop, Alat Berat Bekerja Recover Jalan Gubeng':
(lll/lll)