Dalam monumen terpampang dua pesawat latih Lockheed T-33 T-bird dan pesawat tempur Mikoyan-Gurevich MiG-19.
Komandan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI Andi Wijaya mengucapkan terima kasihnya kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) dan Komandan Komando Pemeliharaan Material Angkatan Udara (Dankoharmatau), yang telah memberikan pesawat T 33, AS 202 Bravo sehingga monumen Bakti Dirgantara yang merupakan pengembangan dari museum Lanud A. Sulaksono.
Andi Wijaya mengatakan bahwa dibuatnya monumen Bhakti Dirgantara sebagai wujud kebanggaan sekaligus memelihara dan merawat alutsista TNI AU, khususnya yang dimiliki oleh Lanud Abdulrachman Saleh.
![]() |
"Selain itu agar menjadi cerminan sejarah bagi penerus bangsa. Dan juga akan menjadi bukti sejarah pengabdian kepada Bangsa dan Negara yang tak pernah lekang oleh zaman," kata Andi di sela peresmian museum Bhakti Dirgantara, Kamis (20/12/2018).
Andi berharap monumen pesawat Bhakti Dirgantara ini mampu meningkatkan nilai kejuangan, sekaligus sebagai sarana rekreasi, dan sebagai wahana edukasi bagi pelajar untuk melihat alutsista milik TNI AU.
"Animo masyarakat cukup besar. Dalam satu bulan bisa mencapai 1.500 pengunjung. Maka perlu dilakukan pengembangan dari museum yang sudah ada," papar Andi Wijaya.
Peresmian turut mengundang anak yatim dan siswa taman kanak-kanak untuk mengenalkan secara langsung koleksi museum Bhakti Dirgantara kepada mereka. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini