Mereka melakukan pembersihan material dibantu warga sekitar. BPBD juga belum mengetahui banjir dan longsor yang melanda dua desa di Probolinggo tersebut kiriman dari luar Probolinggo atau tidak.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto mengaku pihaknya masih menggali penyebab pasti terjadinya banjir bandang di Kecamatan Tiris.
"Penyebab pastinya, masih kita gali informasinya pak, luapan air bah terjadi lantaran debit air melebihi biasanya," terang Anung saat dihubungi, Rabu 12/12/2018).
Anung menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan pembersihan di lokasi terdampak bencana. Termasuk membuka kembali jalur yang tertutup akibat longsor.
Berdasarkan data BPBD Probolinggo, banjir bandang merusak infrastruktur, rumah warga dan hilangnya hewan ternak. Di antaranya, rusaknya Jembatan Krajan-Kebun Teh (Jembatan Lawang Kedaton), Jembatan Campoean (Dekat Kantor Desa Andung Biru), 2 Jembatan Tiris RT 23, 1 Jembatan Tiris RT 24, Akses Jalan Tlogosari-Jember tertutup material longsor.
Selain itu 1 Ponkesdes Andung Biru rusak ringan, 1 kantor Desa Andung Biru rusak ringan, 29 rumah warga rusak sedang di Dusun Kedaton, 24 rumah warga rusak sedang di Dusun Lawang Kedaton, 10 rumah warga rusak sedang di Dusun Campoean, 1 rumah warga rusak sedang di Dusun Krajan, 12 ekor kambing hanyut, 2 ekor sapi hanyut.
Banjir bandang menerjang perkampungan penduduk di Kabupaten Probolinggo. Kawasan yang diterjang banjir bandang yakni Desa Andang Biru dan Desa Tiris Kecamatan Tiris.
Akibat banjir ini, kakak adik, Siti Munawaroh (19) dan Akbar Maulana (10) warga Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, ini tewas tertimpa dinding rumahnya saat air bah datang. Keduanya sempat terseret arus 50 meter. (fat/fat)











































