Trauma Banjir Bandang, BPBD Situbondo Pasang Alat Pendeteksi

Trauma Banjir Bandang, BPBD Situbondo Pasang Alat Pendeteksi

Ghazali Dasuqi - detikNews
Selasa, 11 Des 2018 16:30 WIB
Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Memasuki musim hujan, BPBD Situbondo memasang alat deteksi banjir. Peralatan sejenis early warning system (EWS) banjir itu sengaja diletakkan di daerah rawan banjir, tepatnya di bantaran Kali Sampeyan di Dusun Bantungan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Daerah tersebut kerap menjadi lokasi parah setiap terjadi luapan air dari Kali Sampeyan, Situbondo. Termasuk saat terjadi banjir bandang pada 2002 dan 2008. Dengan adanya peralatan tersebut, warga diharapkan bisa melakukan berbagai langkah evakuasi lebih awal jika banjir bandang diperkirakan terjadi lagi.

"Peralatan EWS banjir itu bantuan dari provinsi. Kita memang dapat jatah satu unit. Sudah dipasang dan sekarang kami menunggu petugas dari BPBD Jawa Timur untuk menyetel sensor di alat tersebut. Kami minta minggu depan sudah selesai di-setting," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo Gatot Trikorawan kepada detikcom di kantornya, Jalan Cenderawasih, Selasa (11/12/2018).

Peralatan EWS banjir itu menjadi satu-satunya alat pendeteksi banjir yang terpasang di daerah rawan. Peralatan tersebut nantinya akan memberikan sinyal berupa suara sirene jika ketinggian air Kali Sampeyan mencapai titik tertentu.

Saat sirene itu berbunyi, artinya ada ancaman terjadinya banjir bandang, sehingga warga diminta segera bersiap-siap melakukan berbagai upaya evakuasi ke tempat aman.

"Makanya warga diimbau mempelajari karakteristik sungai dan lingkungannya. Pada saat air mencapai ketinggian tertentu, warga bisa segera melakukan evakuasi ke tempat aman banjir," tandas Gatot.

Sebelum peralatan EWS itu terpasang, setiap musim hujan warga bantaran Kali Sampeyan sering panik. Warga resah setiap kali debit Kali Sampeyan naik. Mereka didera kekhawatiran dua kali banjir bandang pada 2002 dan 2008 bakal terulang.

Tak aneh jika sebagian warga bantaran menyiapkan kentongan sebagai peringatan dini banjir. Kentongan akan dipukul jika debit air sungai terus naik dan diperkirakan akan meluap.

"Dengan adanya peralatan ini, warga bisa lebih mudah mendeteksi ancaman banjir, sehingga tidak mudah panik oleh informasi yang tidak jelas yang sering muncul selama musim hujan. Mestinya jangan hanya di Bantungan, tapi di beberapa daerah rawan banjir juga dipasang alat begini," tukas Heru, warga setempat. (fat/fat)
Berita Terkait