Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan PJU DKRTH Surabaya Hendri Setianto mengatakan, pemkot sebenarnya sudah menanam pohon sakura sejak 5 tahun terakhir. Namun ia mengakui jumlahnya masih belum banyak.
"Sudah ada sekitar 2.000 bunga yang sudah kita sebar dan tanam. Hanya di pinggir-pinggir jalan protokol dan taman tertentu saja," kata Hendri kepada detikcom, Selasa (11/12/2018).
![]() |
Beberapa titik penanaman sakura di Surabaya di antaranya di Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan Adityawarman. Tingginya berkisar 1-1,5 meter.
Dijelaskan Hendri, pohon sakura yang ditanam merupakan jenis sakura jawa sehingga berbeda dengan pohon sakura yang tumbuh di Jepang. Ini terlihat dari ukuran pohonnya.
"Sakura Jepang hampir sama kayak pohon flamboyan. Nah kalau di kita ini pohonnya semak-semak kecil sekitar 1,5 meter. Meski berbeda tapi bunganya sama-sama merah muda," terangnya.
![]() |
Meskipun kecil, sakura yang ada di Surabaya dapat berbunga sepanjang tahun. "Kalau sakura itu berbunganya setahun sekali. Tapi untuk sakura kita memang setiap bulan sepanjang waktu. Mekarnya bulan 6 sampai 12 itu mekar-mekarnya. Kalau Januari itu tidak seberapa. Ya tapi tidak seberapa," lanjut Hendri.
Menurut Hendri, selain menanam sakura dari jenis semak-semak, pihaknya juga sudah menanam pohon sakura yang besar. Penanaman itu sudah dilakukan di beberapa jalan protokol dan taman.
"Ini kita lagi tanam bunga sakura yang besar di Pandegiling, sebagian di Taman Harmoni juga sudah ada. Itu memang dari jenis pohon besar," tandas Hendri.
Hendri menambahkan, pohon sakura yang ditanam pemkot tidak diimpor dari Jepang, melainkan dibudidayakan sendiri di Indonesia, tepatnya di daerah Gunungsari, Kota Surabaya.
Saksikan juga video 'Indahnya Bunga Tabebuya Jadikan Surabaya Seperti Jepang':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini