Dengan membawa spanduk bertuliskan "Tangkap Provokator yang Berusaha Pecah Belah NKRI", mereka juga melakukan orasi.
Korlap aksi Aliansi Surabaya Melawan Separatisme Bahrudin mengatakan aksi ini merupakan gabungan dari berbagai elemen di Kota Surabaya, yaitu dari Garuda Nusantara, FKPPI, Ikatan Pelajar Indonesia, Pemuda Pancasila.
"Kami mengelar aksi ini karena ada beberapa informasi jika Aliansi Mahasiswa Papua, Sabtu 1 Desember mendatang akan menggelar aksi hari peringatan Papua Barat yang ke-57 itu. Tentu jika itu dilakukan maka kegiatan itu bisa dianggap makar," kata Bahrudin kepada detikcom, Jumat (30/11/2018).
Bahrudin menegaskan dengan aksi ini, pihaknya pun ingin mengingatkan jika NKRI adalah harga mati.
"Karena kami sepakat jika sejak dahulu NKRI adalah dari Sabang sampai Merauke. Kalau Papua itu keluar dari Indonesia itu bagian dari makar. Karena kami sepakat jika Papua itu bagian dari Indonesia," ungkap Bahrudin.
![]() |
Usai membentangkan spanduk dan berorasi, mereka juga menyampaikan 6 poin pernyataan sikap, di antaranya:
1. Kami Arek Surabaya dengan tegas menolak dan siap melibas separatis yang berada di Surabaya.
2. Kami meminta kepada aparat keamanan/Polri bertindak tegas terhadap separatis, siapapun mereka.
3. Kami Arek Surabaya, cinta NKRI, toleran, cinta damai, AMP jangan bikin rusuh.
4. Mahasiswa Papua adaIah saudara, musuh kami adalah separatis yang berlindung di balik nama mahasiswa Papua.
5. Kami meminta TNl/Polri mengambil tindakan tegas Provokator yang mencoba memecah-belah NKRI.
6. Jika Aliansi Mahasiswa Papua tetap nekad melakukan kegiatan memperingati HUT West Papua Ke-57, kami Aliansi Surabaya Melawan Separatis akan membubarkan paksa, karena kegiatan tersebut merupakan bentuk makar dan merusak keutuhan NKRI.
Jalan Kalasan sempat ditutup sementara selama berlangsungnya aksi. Usai menggelar aksi, massa pun bergerak ke Polrestabes Surabaya untuk melakukan aksi serupa. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini