Tanaman-tanaman bernama latin Eichhornia crassipes ini bahkan tampak subur dan berbunga dengan ketebalan satu meter dari permukaan air. Namun air di sekitarnya mengeluarkan bau kurang sedap.
Menurut keterangan warga setempat, eceng gondok-eceng gondok ini sudah terlihat hampir dua pekan.
"Sudah dua minggu pak, enceng gondok ini tumbuh di sekitar Bendungan Gerak. Kalau di area sini panjangnya 500 meter dan ketebalannya sampai satu meter," ujar salah satu warga Desa Padang, Nadiyanto kepada detikcom di lokasi, Senin (19/11/2018).
Sementara Nadiyanto (47), pria yang bekerja di proyek Bendungan Gerak itu menuturkan keberadaan eceng gondok menyebabkan air di sungai berubah drastis. Bila air sungai bening, kini berubah menjadi kecoklatan. Bahkan air di sekitar lokasi mengeluarkan bau busuk hingga radius 200 meter dari tepi sungai.
"Baunya itu sampai jauh ini masih terasa, kayak bau septic tank," jelas Nadiyanto.
Baca juga: Kumuh, Eceng Gondok Tutup Danau di Rorotan |
Sementara warga lain bernama Agus yang biasa memancing di sekitar lokasi mengaku sejak ada eceng gondok, nyaris tidak ada ikan yang muncul. "Sulit dipancing ikannya. Kayak mabuk gitu dan banyak yang mati mengambang," tegas Agus.
Warga sekitar pun berharap tumbuhnya eceng gondok di Bengawan Solo ini segera dibersihkan dinas terkait agar air sungai tidak mengeluarkan bau kurang sedap. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini