"Terjangan eceng gondok sejak tiga hari lalu. Arusnya sangat dahsyat karena hujan lebat. Eceng gondok yang menumpuk akhirnya terseret arus hingga jembatan putus," kata Endang (55) pengelola jembatan Rumambe kepada detikcom, Kamis (1/11/2018).
Endang bercerita arus kuat membawa tumpukan eceng gondok dari arah bendungan Walahar. Eceng gondok yang melimpah lalu limpah ke tepi jembatan. Tumbuhan merambat itu sempat tersangkut di jembatan, namun arus yang deras membuat tumpukan eceng gondok makin besar. Alhasil tali sling jembatan menjadi kendur hingga lempengan besi terseret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Endang dan pengelola lainnya sedang memperbaiki jembatan tersebut. Untuk sementara penyeberangan dialihkan ke jembatan lainnya.
Jembatan Rumambe I adalah akses vital yang menghubungkan Kecamatan Klari dengan Kecamatan Ciampel. Setiap hari, jembatan terapung itu dilalui banyak kendaraan bermotor. Untuk melintas, pengelola memasang tarif Rp 2 ribu untuk setiap satu motor.
Setiap pagi dan petang, ribuan buruh yang bekerja di Kawasan Industri Mitra (KIM) melintasi jembatan itu. "Kerugian belum dihitung, tapi diprediksi bisa mencapai puluhan juta rupiah," kata dia. (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini