Boris mengatakan ia backpacker-an sendiri tanpa di temani siapapun. Selama melancong di Indonesia, bule 45 tahun itu mempunyai rute perjalanan Surabaya, Gunung Bromo, Situbondo, Bali, dan Pekanbaru, dengan menggunakan jalur darat.
Boris mengaku merupakan seorang penjaga malam atau security di sebuah perusahaan yang ada di Rusia.
"Kalo di Rusia, saya penjaga malam atau security di sebuah perusahaan. Selain berwisata, saya keliling Asia untuk cari pengalaman," kata Boris kepada wartawan di RSUD dr Mohamad Soleh Probolinggo, Kamis (15/11/2018).
Boris mengungkapkan ia lebih memilih melakukan perjalanan wisata secara backpaker lantaran merasa lebih bebas, nyaman, murah, dan tidak ada yang mengatur.
Meski pada akhirnya kehabisan bekal dan uang saku menipis, Boris mengaku akan tetap bertekad melanjutkan perjalanan wisatanya. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah tantangan, yang harus diselesaikan.
"Meski uang saku saya menipis, tidak masalah. Saya akan tetap berkeliling, tapi saya mau memulihkan kesehatan dulu, sehat langsung jalan lagi menuju pulau dewata Bali" tandas Boris.
Boris diketahui tersesat di Probolinggo pada Selasa (13/11) setelah turun dari mobil travel yang membawanya. Boris turun dari mobil karena mengalami diare. Diare itu diduga dialami Boris karena ia sebelumnya minum air mentah dari kran air.
Boris yang memasuki perkampungan akhirnya tersesat dan memilih mendirikan tenda di sebuah tanah palang di dekat makam setempat. Itu ia lakukan karena kondisinya yang sedang mengalami diare.
Polisi yang mendapat laporan segera membawa Boris ke polsek setempat. Boris sempat pergi ke apotek untuk membeli obat diare. Namun dia justru terkapar di depan apotek yang membuat pemilik apotek iba dan menyuruhnya beristirahat di garasinya. Polisi yang mendapat laporan lagi tentang Boris akhirnya membawanya ke RSUD dr Mohamad Soleh untuk mendapatkan perawatan. (iwd/iwd)