"Harapan saya cuma ingin anak saya diketemukan," ujar ibu Alfiani, Kartini (47) dengan suara lirih kepada detikcom di rumahnya, Rabu (7/11/2018).
Demi kepulangan dara berusia 20 tahun itu, rangkaian doa pun digelar oleh keluarga dan tetangga setiap hari seusai salat Isya.
"Setelah salat Isya terus berdoa bersama famili dan tetangga serta jamaah masjid desa," sahut Wiwik (40), adik ipar Kartini.
Hal ini juga diamini Slamet (60), ayah Alfiani. Bersama 40-50 jamaah, keluarga menggelar kegiatan doa bersama untuk kepulangan putri semata wayangnya tersebut.
"Setiap malam setelah salat isya sekitar 40 kadang 50 orang menggelar doa bersama, termasuk pak Kades juga ikut," tuturnya.
Ditambahkan Slamet, pihaknya juga selalu berkomunikasi dengan dua kerabatnya yang telah berangkat ke Jakarta. Keduanya menjadi perwakilan keluarga untuk memantau proses evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 yang dilakukan oleh Basarnas.
"Kedua adik saya setiap hari telepon saya dan istri untuk bersabar dan berdoa," ungkapnya.
Slamet menambahkan, tim medis dari RSUD Dolopo juga masih rutin memeriksa kesehatannya dan sang istri. Dari pantauan tim medis, kondisi kesehatan Slamet maupun Kartini disebut mulai membaik, meski wajah Kartini masih tampak masih pucat.
Hingga saat ini telah ada 184 kantong jenazah yang dikirim ke rumah sakit untuk diidentifikasi, namun baru 44 korban Lion Air yang telah teridentifikasi. Alfiani sendiri belum termasuk korban yang sudah berhasil diidentifikasi oleh tim RS Polri. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini