Wapres Beri Penghargaan untuk Program Antar Obat ke Rumah di Banyuwangi

Wapres Beri Penghargaan untuk Program Antar Obat ke Rumah di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 07 Nov 2018 13:20 WIB
Foto: Istimewa
Banyuwangi - Inovasi antar obat ke rumah pasien kurang mampu di Banyuwangi secara gratis masuk dalam jajaran Top 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

Berkat inovasi tersebut, Banyuwangi berhak mendapatkan penghargaan. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

"Kami gembira program ini diapresiasi pemerintah pusat, serta yang terpenting mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat sebagaimana selalu diamanatkan Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla," ujar Anas dalam rilis yang diterima detikcom.

Program antar obat ke rumah pasien kurang mampu itu bernama Gancang Aron (Gugus Antisipasi Cegah Antrean Panjang dengan Antar Obat ke Rumah Pasien). Dalam bahasa setempat, 'gancang aron' sendiri berarti 'lekas sembuh'.


Anas mengatakan, Gancang Aron adalah sarana pemberian layanan yang lebih efektif dan efisien kepada pasien rawat jalan di rumah sakit milik pemerintah daerah.

"Dengan program ini, pasien tidak perlu mengantre lama di apotek. Kan kasihan, pasien sudah sakit, masih disuruh nunggu obat. Apalagi jika obatnya butuh peracikan tertentu yang makan waktu. Maka dengan program ini, setelah berobat, pasien bisa langsung pulang dan beristirahat. Obatnya diantar ke rumah mereka setelah disiapkan apoteker," terang Anas.

Anas menambahkan, dalam perjalanannya, program ini juga menggandeng Go-Jek sebagai penyedia jasa kurir pengantar obat ke rumah pasien.

"Personel dan armada kendaraan rumah sakit terbatas. Akhirnya kita kolaborasikan dengan Go-Jek. Dengan kolaborasi ini lebih hemat karena tidak perlu pengadaan armada kendaraan," ujarnya.

Meski diantar Gojek, rumah sakit milik pemerintah daerah juga tetap memantau ketepatan pengiriman obat. "Sebelumnya, pasien diedukasi tentang obat yang dikonsumsinya saat menyerahkan resep," tambahnya.


Bahkan untuk memastikan obat diterima dengan tepat oleh pasien, driver Gojek juga diberikan pelatihan khusus. "Tidak semua driver Go-Jek bisa mengantar obat. Kita beri pendidikan khusus. Selain itu, ada sistem pengamanan lain untuk memastikan obat dan informasi tentang obat itu tersampaikan dengan baik ke pasien," papar Anas.

Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat menambahkan, sejak diluncurkan pada akhir tahun 2017, Gancang Aron telah melakukan lebih dari 5.000 pengiriman obat kepada pasien yang kurang mampu.

Program ini juga menyediakan layanan 'home care', di mana apoteker mendatangi warga yang membutuhkan edukasi lebih tentang pengobatannya.

"Layanan ini untuk penyakit tertentu yang butuh edukasi ekstra seperti TBC," pungkasnya. (lll/lll)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.