Tahanan Polrestabes Surabaya ini meninggal dunia usai mendapat perawatan di RS Bhayangkara. FR diketahui sakit komplikasi. Di antaranya infeksi penyakit kulit, bronchitis, jantung, darah tinggi dan diabetes.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera membenarkan bahwa ada pasien tahanan meninggal dunia pukul 15.20 WIB.
"Benar, yang bersangkutan sudah dua kali menjalani perawatan," kata Barung saat dihubungi detikcom, Minggu (4/11/2018).
Barung menambahkan, Fathor Rohman sempat dirawat selama 4 hari sejak 20 Oktober. Karena kondisi sudah membaik, pasien kemudian diperbolehkan keluar rumah sakit.
"Namun terakhir masuk (RS) lagi Kamis (1/11) dan hari ini tanggal 4 dinyatakan meninggal dunia," lanjut Barung.
Saat ditanya penyebabnya? Barung mengungkapkan salah satunya didiagnosis menderita infeksi kulit dan beberapa penyakit lainnya.
"Jam 2 siang dia mengalami sesak nafas dan kesadaran turun. Lalu dipindah ke ICU. Dan dinyatakan meninggal pukul 15.20 WIB. Dugaannya karena infeksi seluruh tubuh dan penyakit lainnya," ungkap Barung.
Kini jenazahnya sudah dibawa keluarganya menggunakan ambulan sekitar pukul 17.00 WIB. Rencananya akan dimakamkan di TPU setempat.
Polrestabes Surabaya menggerebek ruang VVIP tempat karaoke di kawasan Surabaya Barat, Rabu (17/10) pukul 00.30 WIB. Saat itu ada informasi kasus perjudian.
Dari penggerebekan itu 16 orang diamankan. Setelah melakukan pemeriksaan, polisi menetapkan 4 orang sebagai tersangka. Salah satunya FR yang juga anggota DPRD Bangkalan.
Keempat tersangka itu yakni HK (bandar), FR, SAM dan SB. Dari keempatnya diamankan barang bukti uang tunai Rp 79 Juta, 17 set kartu domino dan sebilah pisau yang dibawa salah satu tersangka. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini