Andres Olah Ban Mobil Bekas jadi Dompet Hingga Tas Berkelas

Andres Olah Ban Mobil Bekas jadi Dompet Hingga Tas Berkelas

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 03 Nov 2018 08:30 WIB
Andres memperlihatkan sejumlah produk bikinannya. (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto - Jika kebanyakan ban mobil bekas dianggap sebagai sampah, lain halnya jika jatuh ke tangan Andres Fitra (30). Pria asal Mojokerto ini mengolah ban dalam bekas mobil menjadi tas, dompet dan ikat pinggang. Peminatnya pun hingga ke luar negeri.

Ditemui di rumahnya, Dusun/Desa Salen, Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Andres terlihat sibuk mengerjakan pesanan tas dan dompet dari pelanggannya. Pesanan itu dikerjakannya seorang diri.

Sekilas dompet, ikat pinggang dan tas buatan Andres tak beda dengan produk berbahan kulit. Namun serat ban dalam yang masih nampak membuat produknya terlihat lebih artistik. Hanya saja polesan zat kimia membuatnya nampak mengkilat dan tak beraroma karet.

"Ide awalnya saya pikir ban dalam mobil itu kuat, tahan air dan awet. Dari situ saya berusaha menggunakannya sebagai bahan tas, dompet dan ikat pinggang," kata Andres kepada detikcom, Sabtu (3/11/2018).


Bapak satu anak ini mengaku mulai menekuni bisnis kreatifnya tersebut sejak tahun 2014. Namun selama 2 tahun pertama, ia fokus melakukan ujicoba membuat produk yang layak dijual.

Ini karena semata-mata Andres awalnya tak mempunyai skill menjahit. Ia belajar secara autodidak menggunakan sarana internet.

"Baru tahun 2016 saya merasa produk saya sudah sempurna dan layak untuk dijual," ujar suami Fityatun Thoyibah (22) ini.

Andres Olah Ban Mobil Bekas jadi Dompet Hingga Tas BerkelasAndres masih mengerjakan semua produk seorang diri. (Foto: Enggran Eko Budianto)

Sejak dua tahun yang lalu, Andres lebih serius lagi menekuni bisnisnya. Bahan baku ban dalam bekas mobil dibeli dari para tukang tambal ban seharga Rp 10 ribu perbuah.

Proses pembuatannya yang membutuhkan ketelitian membuat Andres hanya mampu menghasilkan 15 buah tas dalam sepekan.


Namun tas, dompet dan ikat pinggang buatan Andres banyak diminati turis mancanegara. Selain memasarkan via media sosial, ia juga menyasar daerah wisata yang ramai dikunjungi turis seperti Bali dan Lombok.

"Karena turis lebih menghargai produk dari barang bekas," terangnya.

Oleh Andres, produk berbahan ban dalam bekas buatannya itu kemudian dilabeli Jowo Upcycle. Ada tas model slempang, dompet lipat hingga tas model roll top.

Harganya pun cukup terjangkau, yaitu antara Rp 30 ribu hingga Rp 250 ribu. Menurut Andres, tas model roll top dihargai paling mahal karena proses pembuatannya yang lebih rumit.

"Alhamdulillah sebulan keuntungan saya sudah Rp 5 juta," tutupnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.