"Selain itu, anggaran untuk distribusi air bersih sekarang juga masih ada. Biasanya, sesuai jadwal akhir Oktober lalu sudah berakhir," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Gatot Trikorawan kepada detikcom di kantornya, Kamis (1/11/2018).
Gatot mengatakan jadwal pengiriman air bersih akan diperpanjang hingga pertengahan bulan November ini. Karena itu, diharapkan dalam minggu ini sudah terjadi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Sehingga bisa mengatasi masalah kekeringan di sejumlah wilayah di Situbondo.
"Namun jika tetap tidak turun hujan, kemungkinan masa pendistribusian air bersih akan diperpanjang lagi hingga akhir bulan Nopember ini," papar Gatot Trikorawan.
Menurut Gatot, berdasarkan anggaran tahun sebelumnya, harga air bersih yang didistribusikan ke daerah-daerah kekeringan cukup murah. Sebab, masuk kategori sosial, yang harganya hanya Rp 35.000 per 5.000 liter. Anggaran itu ditambah harga BBM armada tangki yang dioperasikan untuk pengiriman air bersih.
"Seperti hari ini, pengiriman air bersih kita lakukan ke wilayah barat Situbondo, tepatnya ke daerah Jambaran, Kecamatan Sumbermalang," papar Gatot.
Sebelumnya, musim kemarau tahun ini, dampak kekeringan masih cukup dirasakan warga Situbondo. Hingga saat ini, sedikitnya ada 6.584 jiwa di 15 dusun di Situbondo yang mengalami kesulitan air bersih. Mereka hanya mengandalkan distribusi air bersih yang dilakukan BPBD Situbondo secara bergilir setiap harinya.
Distribusi air bersih dilakukan bergilir, karena hanya dilakukan oleh satu armada tangki dengan kapasitas 5.000 liter air. Padahal, daerah kekurangan air bersih itu cukup tersebar. Mulai dari wilayah timur hingga wilayah barat Situbondo.
Saksikan juga video 'Kemarau Panjang, Pompa Air Rusak, Kekeringan di Pasuruan Meluas':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini