Untuk itu Selvia tak berkeberatan ketika diajak untuk menjalani general check up di rumah sakit. Hal ini diungkapkan salah satu anggota tim medis dari Puskesmas Bluluk yang mendampingi Selvia, dr Fauziah.
"Iya sudah mau untuk dibawa periksa ke rumah sakit," kata Fauziah kepada detikcom usai mendampingi Ketua DPRD Lamongan, Deby Kurniawan menjenguk Selvia, Rabu (24/10/2018).
Fauziah mengatakan, check up akan dilakukan pada hari Kamis (25/10) esok di RSUD Ngimbang, Kecamatan Ngimbang. Ia juga akan didampingi sejumlah anggota keluarganya seperti ibu dan kakaknya, Dia Setiyorini.
"Rencana besok kami akan membawa Mbak Selvia ke RSUD Ngimbang untuk general check up," paparnya.
Hal ini juga diamini Selvia. Warga Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk ini membenarkan jika ia akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
"Iya, besok," jawab Selvia singkat.
Dengan bobot mencapai 179 kg, Selvia mengaku malu dan minder dengan teman-teman sebayanya hingga memutuskan berhenti sekolah saat duduk di kelas 4 MI atau ketika usianya menginjak 9 tahun.
Bahkan keluarga sempat salah menyebut berat badan Selvia dari yang seharusnya 179 kg menjadi 197 kg. Padahal itu semata karena Selvia selalu malu saat akan ditimbang.
"Anak saya ini selalu minder dan tak mau ditimbang karena malu, terakhir ditimbang ya 3 tahun lalu," jelas sang ibu, Musri.
Bobot Selvia yang sebenarnya akhirnya dipastikan oleh tim dokter Puskesmas Bluluk yang memeriksanya. Selvia dipastikan memiliki berat mencapai 179,3 kg. Namun setelah pola makannya diperbaiki, bobot Selvia ditimbang lagi dan tinggal 176 kg kurang dari sepekan. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini