Warga di Tujuh RT Minta Masuk Peta Area Terdampak Lumpur Sidoarjo

Warga di Tujuh RT Minta Masuk Peta Area Terdampak Lumpur Sidoarjo

Suparno - detikNews
Jumat, 19 Okt 2018 17:51 WIB
Penampakan 7 RT yang dekat dengan tanggul penahan lumpur Sidoarjo. (Foto: Suparno)
Sidoarjo - Buntut dari peninggian tanggul penahanan lumpur Sidoarjo di titik 67, warga di tujuh RT yang masih tinggal tidak jauh dari tanggul minta untuk dimasukkan ke dalam peta area terdampak lumpur.

Ketujuh RT tersebut masuk ke dalam wilayah Dusun Polo Gunting, Desa Gempol Sari, Kecamatan Tanggulangin, dimulai dari sebagian RT 9, RT 11, RT 12, RT 13, RT 14, RT 15 dan RT 16. Tujuh RT ini berjarak sekitar 50 meter dari tanggul. Warga yang tinggal di tujuh RT itu juga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih.

"Sudah lama, hampir satu tahun warga di sekitar tanggul penahan lumpur ini air sumurnya tidak bisa dipakai apapun," kata salah satu warga, M Yasin (51) kepada detikcom, Jumat (19/10/2018).


Yasin menambahkan, air sumur warga rata-rata berwarna kuning dan baunya tidak sedap sehingga tidak dapat dipakai sama sekali. Setahun yang lalu warga sempat mendapatkan bantuan tandon dari Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), namun hingga saat ini tandon air itu juga tidak pernah diisi.

"Selain itu, pada saat musim penghujan Dusun Polo Gunting selalu banjir. Sebelum ada tanggul, tidak pernah banjir," tambah Yasin.

Ditambahkan Yasin, belakangan warga selalu resah melihat tanggul. Sebab ketinggian air yang ditampung di dalamnya hampir sama dengan ketinggian rumah warga.

"Warga takut tanggul itu jebol, apalagi kemarin juga ambles. Alangkah baiknya warga di sekitar tanggul ini dimasukkan di dalam areal peta terdampak lumpur," tandas Yasin.


Hal senada juga disampaikan Juariah (66), warga RT 11 ini mengaku resah setelah tanggul penahanan lumpur ambles beberapa waktu lalu. Selain itu, setiap musim hujan, tanggul selalu tergenang air.

"Kami bersama warga yang lain memang menghendaki dimasukkan areal peta terdampak. Namun harga tanah dan bangunan harus ada kesepakatan dengan warga," timpalnya.

Sementara itu, Humas PPLS Hengky Listria Adi mengatakan, terkait aspirasi warga tersebut, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi yang jelas dari pusat karena masih perlu kajian-kajian dan observasi kondisi di lapangan.

"Setelah selesai rapat tanggap darurat akan disampaikan ke warga yang terdekat dengan tanggul," tutur Hendry.



Tonton juga 'Kolam Renang di Sidoarjo Berombak Sendiri Saat Tsunami Palu?':

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.