Duduk di bangku taman kanak-kanak (TK), Rudi berani menangkap ular seorang diri dengan tangan kosong. Kala itu, ia menangkap ular sebesar jari kelingking namun jenisnya ternyata sangat berbisa.
"Saat itu yang saya tangkap jenis ular bangkai laut atau white lipped pit viper. Saya tangkap buat mainan, saya masukin kantong plastik, sorenya saya buang," kisah Rudi kepada detikcom, Jumat (19/10/2018).
Bahkan ketika beranjak dewasa, Rudi masih sulit percaya jika hal ini terjadi padanya.
Gayung bersambut, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Nukhin (46) dan Endang Dwi (41) ini diperbolehkan memelihara ular saat duduk di bangku kelas 2 SD. Ular-ular air itu ditangkap sendiri di belakang rumahnya.
"Saat itu saya sudah bisa menangkap ular dengan menekan kepalanya dulu. Saya belajar dari televisi," ujarnya.
Tak hanya ular, warga Dusun Jasem, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini juga menambah koleksinya dengan memelihara kalajengking, tarantula dan lipan. Ia mengaku memang ingin membiasakan diri dengan gigitan binatang-binatang berbisa tersebut.
"Pernah digigit lipan ukuran besar tangan saya, nyeri tiga hari," ungkapnya.
Menariknya, ketika ditanya apa alasan Rudi menyukai ular, ia mengaku memiliki alasan khusus.
"Saya suka dengan ular karena ulat itu tak punya kaki, tapi tak pernah mengeluh saat harus berburu makanan. Kita yang diberi fisik lengkap, terkadang masih mengeluh," tandasnya.
Tonton juga 'Greget Nih! Pria di Jombang Pelihara 3 Ekor Ular Kobra':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini