Pria yang juga dipanggil Gus Akbar ini terbukti melakukan penipuan dengan modus penggandaan uang. Setidaknya sudah ada 4 orang yang melapor sebagai korban.
Namun saat menelusuri kediamannya, detikcom tidak menemukan tanda-tanda kemewahan seperti halnya kediaman pelaku penipuan modus penggandaan uang lainnya. Kondisi kediamannya tampak sederhana.
Rumah Akbar juga tak jauh berbeda dengan rumah warga lain. Begitu pula dengan ukurannya, biasa saja.
Bagian depan rumah bercat warna kuning sedangkan dinding samping dan belakang hanya berupa struktur bata yang tak dilapisi adonan pasir dan semen. Lantai rumahnya sendiri menggunakan keramik.
![]() |
Namun suasana lingkungan sekitar sepi. Bahkan detikcom harus menunggu setengah jam sebelum akhirnya bisa bertemu dengan tetangganya.
"Iya ini rumah Mas Akbar. Tapi nggak ada orangnya," kata seorang tetangga, Jumat (19/10/2018).
Remaja bersarung dan mengenakan jaket hitam ini mengaku tak tahu kemana penghuni rumah. "Nggak tahu saya," tandasnya.
Misti, tetangga lainnya, mengatakan Akbar merupakan warga asli desa setempat. Awalnya rumah Akbar dan orang tuanya berada di dalam perkampungan atau bagian tengah kampung. Namun rumahnya dijual dan pindah lokasi ke rumah yang saat ini ditempati.
"Dulu di dalam, terus dijual pindah di tepi kali mati ini. Tanah yang dipakai itu tanah tanggul kali. Memang banyak warga yang memanfaatkan tanggul kali jadi rumah," terang Misti.
Saksikan juga video 'Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Dibekuk':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini