Sama Seperti Dimas Kanjeng, Gus Akbar juga Punya 'Jubah Sakti'

Sama Seperti Dimas Kanjeng, Gus Akbar juga Punya 'Jubah Sakti'

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Rabu, 17 Okt 2018 15:33 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda/File
Surabaya - Tak berbeda dengan Dimas Kanjeng, pelaku penggandaan uang Fakrul Akbar (22) juga memiliki 'jubah' untuk menggandakan uang. Bedanya, jubah Gus Akbar sapaan akrabnya berbentuk seperti baju koko lengan panjang.

Jubah berwarna putih tulang tersebut terlihat sederhana dengan kantong kecil di dada kiri atas. Dari kantong tersebut, Gus Akbar melakukan pertunjukan awal mengeluarkan uang dari kantongnya. Ia mengeluarkan beberapa uang asli dari kantong untuk meyakinkan korban.

"Dari kantong cuma satu kali hanya untuk meyakinkan. Selebihnya itu sudah permainan-permainan kelebihannya dia, kelebihannya Gus Akbar ini," kata Wadireskrimum Polda Jatim AKBP Juda Nusa Putra saat rilis di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (17/10/2018).


Dari pengakuan Gus Akbar, ia menggunakan jubah ini untuk memanggil jin-jin atau perewangannya. Gus Akbar juga memakai sorban lengkap dengan pecinya agar lebih meyakinkan korban.

"Jadi saat mempraktikkan ini, dia memakai jubah, ada jubahnya yang digunakan ini untuk memanggil perewangannya dia," tandas Juda.

Selain memakai sorban, sejumlah 'ritual' lain yang digunakan untuk mengelabuhi korban adalah memakai wewangian di saat akan memanggil perewangan.

Wewangian itu diletakkan di dalam botol yang kemudian digosok-gosok untuk memanggil jin yang membantunya.

"Katanya digosok-gosok dulu ada benda yang digosok-gosok dulu untuk memanggil perewangan," imbuhnya.


Diberitakan sebelumnya, Gus Akbar melakukan tindak kejahatan dengan mempengaruhi korban menggunakan ilmu hitam. Saat beraksi, korban diminta untuk menutup mata, namun saat membuka mata korban sudah melihat uang palsu tersebut sebagai uang asli. Pelaku pun mengakui memiliki jin atau perewangan yang membantunya dalam melancarkan aksi penipuan.

"Modusnya ini seperti disirap dengan cara mempengaruhi seperti dipengaruhi jin. Jadi korban-korban ini mau menggandakan uang karena diyakinkan dipengaruhi jin," ungkap Juda.


Saksikan juga video 'Kata Pengikut Dimas Kanjeng Beda Penggandaan dan Pengadaan Uang':

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.