Diberitakan sebelumnya, bentrokan ini terjadi karena persoalan internal, yaitu antara kubu pendukung pengurus lama dan baru dari Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP-PT) PGRI yang menjadi penyelenggara pendidikan di Unikama.
Namun akibat kericuhan ini, sejumlah fasilitas di kampus yang terletak di Jalan S Supriyadi, Sukun, Kota Malang ini mengalami kerusakan. Ada juga korban luka. Untuk itu setelah berhasil diredam, aparat kepolisian berencana menggelar penyelidikan.
"Kami hanya bisa menyekat saja, agar kedua kubu tidak berseteru. Untuk kelompok lain sudah kami evakuasi keluar kampus," ungkap Kapolsekta Sukun Kompol Anang Tri Hananta kepada detikcom di lokasi, Senin (15/10/2018).
![]() |
Dijelaskan Anang, penyelidikan digelar untuk mengungkap adanya pelanggaran hukum, seperti pengrusakan beberapa fasilitas kampus dan bentrok hingga jatuh korban luka.
"Penyelidikan menyangkut adanya pelanggaran pidana, pengrusakan sampai ada korban luka tadi," beber Anang.
Anang juga mengaku, garis polisi sengaja dipasang agar mencegah kembali terjadinya bentrokan kedua kubu.
"Garis polisi kami pasang sampai situasi dan kondisi kampus benar-benar clear," tegas Anang.
Setidaknya puluhan mahasiswa juga diamankan polisi pasca kericuhan terjadi karena dianggap menjadi provokator kejadian ini.
Anang menambahkan, aparat kepolisian juga tak berwenang untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di Unikama. Polisi hanya berkewajiban mengantisipasi dan meredam adanya kericuhan sebagai dampak dualisme kepengurusan di kampus swasta tersebut.
"Wewenang kami hanya mengatasi persoalan-persoalan yang ditimbulkan. Soal dualisme itu merupakan internal kampus untuk menyelesaikan," terang Anang.
Dari pantauan detikcom, tak hanya pintu gerbang kampus yang roboh, massa juga merusak sejumlah fasilitas di depan ruang rektorat yang berada di lantai dua. Jendela-jendela kaca di lorong yang menghubungkan ruang rektorat dengan ruang perkuliahan juga banyak yang pecah dan berserakan, begitu juga dengan pot bunga yang ada di sekitarnya.
Polisi hingga kini masih bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan lagi. Sementara pintu masuk gedung rektorat juga ditutup oleh pihak pengurus. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini