"Diduga rem bus itu mengalami blong atau tidak berfungsi sehingga sopir tidak bisa mengendalikan dan menabrak tebing," ujar Kasat Lantas Polres AKP Himmawan Setiawan kepada detikcom di Kantornya Senin (8/10/2018).
Dari hasil pemeriksaan fisik dari bus dan keterangan saksi penumpan,g kata Himmawan, memang ada tanda-tanda kondisi rem mengalami blong. Kondisi jalan yang menurun dan tikungan tajam lanjut Himmawan sangat mempengaruhi laju bus yang oleng saat sopir tidak bisa menguasai laju kendaraan, saat rem sudah tidak berfungsi.
"Jalan menikung dan turunan tajam, membuat laju kendaraan tidak terkendali dan sempat oleng hingga menabrak tebing saat sopir menginjak rem tapi tidak berfungsi. Bus tiba-tiba menabrak tebing saat di tikungan tajam dan menurun di atas kebun stroberi," ungkapnya.
Diketahui lokasi kecelakaan jaraknya sekitar 1 km sebelum pintu masuk Telaga Sarangan tepatnya di atas kebun stroberi. Rombongan bus berisi 55 penumpang termasuk kondektur dan sopir. Mereka akan pulang ke Surabaya usai berziarah ke Candi Cetho Karanganyar, Jawa Tengah.
Kecelakaan bus rombongan umat Hindu asal Surabaya itu mengakibatkan dua orang meninggal dan 12 orang terluka. Kini 12 korban luka masih dalam perawatan di RSUD dr Sayidiman Magetan. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini