Hal itu dikatakan Sandiaga saat berkunjung ke Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Menurut dia, semestinya pemerintah lebih bijak menyikapi kondisi perekonomian saat ini. Yakni Indonesia tengah ditimpa bencana gempa dan tsunami.
Oleh karenanya, pertemuan IMF setidaknya digelar secara sederhana. Sebagaimana diketahui, anggaran pertemuan IMF di Bali sekitar Rp 855,5 miliar.
"Perekonomian Indonesia saat ini masih memprihatinkan, oleh karenanya perlu adanya penghematan yang dilakukan pemerintah," kata Sandiaga, Sabtu (6/10/2018).
Pada kesempatan itu Sandiaga juga menyinggung kondisi rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika (USD). Rupiah tertahan di angka Rp 15 ribu/USD.
Sandiaga mengajak para pelaku usaha untuk bersama-sama mengurangi impor barang dan meningkatkan produksi barang untuk ekspor.
"Ini bisa dilakukan jika semua lapisan masyarakat, dunia usaha bersama pemerintah fokus jangka menengah maupun jangka panjang dengan reformasi struktural di berbagai bidang," terangnya.
Usai bersilaturahmi ke Ponpes Nurul Jadid, Sandiaga melanjutkan kunjungannya ke Bondowoso. Dia akan menghadiri Tablig Akbar di Pondok Pesantren Al - Islah, Wringin Anom. (fat/fat)











































