Dugaan itu menyeruak setelah sejumlah petugas dari Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Mojokerto, turun ke lokasi. Mereka mengambil sampel sisa makanan, swap atau lendir beberapa korban, serta mewawancarai para korban.
Salah seorang petugas Dinkes Mojokerto Priyanto mengatakan, pihaknya juga meninjau dapur rumah Ali Mustofa (39), warga Dusun Sukomangu yang menjadi tempat memasak berkat. Hasilnya, pihaknya tak menemukan adanya bahan kimia yang berpotensi meracuni makanan tersebut.
"Dugaan awal dari reaksinya yang begitu cepat, penyebabnya kemungkinan bakteri staphylococcus. Bisa dari bahan makanan yang sudah basi atau cara mengolahnya," kata Priyanto kepada wartawan di rumah Mustofa, Jumat (5/10/2018).
Kepala Puskesmas Gondang dr Nunun Agung Lubiantoro menjelaskan, infeksi bakteri staphylococcus pada saluran pencernaan, mengakibatkan gejala klinis berupa pusing, mual, muntah, diare disertai demam.
Dia mensinyalir bakteri tersebut mengkontaminasi ayam bumbu bali di dalam berkat. Terlebih lagi daging ayam yang dimasak istri Mustofa untuk acara tahlil, dibeli sejak Rabu (3/10).
Daging ayam langsung direbus di hari yang sama. Baru esok harinya, Kamis (4/10), daging ayam dimasak dengan bumbu bali sebagai lauk di dalam berkat.
"Kata warga yang makan, ayamnya tak ada rasanya atau hambar," ungkapnya.
Untuk kepastian penyebab keracunan massal di Dusun Sukomangu, tambah Nunun, pihaknya menunggu hasil uji laboratorium sampel berkat dan swap korban yang dibawa ke Surabaya.
"Hasil labnya diperkirakan seminggu lagi akan keluar," tandasnya.
Keracunan massal di Dusun Sukomangu terjadi pada Kamis (4/10) malam. Hasil pendataan sementara petugas Puskesmas Gondang, korban keracunan ini mencapai 46 orang.
Saat ini tinggal 2 korban yang menjalani rawat inap di RS Sumberglagah, Pacet dan Puskesmas Jatirejo. Sementara 44 korban lainnya menjalani rawat jalan.
Para korban mengeluh pusing, mual, muntah dan diare setelah memakan berkat dari acara tahlil di rumah Ali Mustofa (39). Berkat tersebut berisi nasi, mi, tahu goreng, sambal goreng buncis wortel, perkedel dan ayam bali. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini