Seperti yang dialami Teguh Harianto (22), salah satu korban keracunan. Anak pertama pasangan Sri Wahyuni (49) dan Muslimin (50) ini mengeluh pusing dan mual-mual setelah memakan berkat dari acara tahlil di rumah Ali Mustofa (39) pada Kamis (4/10).
Berkat berisi nasi, mi, tahu goreng, sambal goreng buncis wortel, perkedel dan ayam bali itu didapatkan sang ibu yang mengikuti tahlil di rumah Mustofa pukul 16.00-16.30 WIB.
"Habis magrib saya makan sekeluarga. Berkat saya suguhkan ke suami dan anak saya. Suami makan nasi dan ayam, Teguh makan mi, nasi, tahu goreng dan perkedel," kata Sri Wahyuni saat ditemui detikcom di rumahnya, Jumat (5/10/2018).
Tak sampai satu jam setelah memakan berkat tersebut, lanjut Sri Wahyuni, Teguh mengalami diare. Baru sekitar pukul 19.30 WIB, pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu mengeluh pusing dan mual-mual.
"Saat itu Teguh sedang main ke rumah temannya di Dlanggu (Mojokerto). Langsung pulang karena pusing dan mual. Baru sampai depan rumah tetangga dia pingsan. Kalau suami saya tidak apa-apa," ungkapnya.
Rupanya gejala keracunan juga dialami puluhan tetangga Sri Wahyuni. "Kemarin malam kampung kami menjadi ramai setelah ngobrol antar tetangga. Ternyata hampir semua yang makan berkat mengalami kondisi yang sama," ujarnya.
Kondisi ini, kata Sri Wahyuni, memaksa Kepala Desa Karangkuten turun tangan. Sebanyak 46 warga Dusun Sukomangu dilarikan ke Puskesmas Jatirejo dan RS Sumberglagah, Pacet menggunakan mobil pikap dan sepeda motor.
"Teguh dirawat sampai jam satu dini hari tadi. Sekarang kondisinya membaik. Hanya masih lemas dan sakit di pinggang belakang," terangnya.
Kondisi serupa dialami Acik Wandara setelah memakan berkat yang didapat ibunya, Suprihatin (34) dari acara tahlil di rumah Ali Mustofa. Gadis 17 tahun itu mengalami pusing, mual, muntah dan diare.
Kini kondisi Acik mulai membaik. Gadis berambut sebahu ini sudah bisa berjalan meski masih merasakan lemas. Dia menjalani rawat jalan di rumahnya setelah sempat dilarikan ke RS Sumberglagah.
Suprihatin menduga, putrinya mengalami gejala keracunan setelah memakan ayam bumbu bali yang ada di dalam berkat. "Saya curiga sama ayamnya, dagingnya sudah berwarna pucat dan kebiruan," tandasnya.
Keracunan massal di Dusun Sukomangu terjadi pada Kamis (4/10) malam. Hasil pendataan sementara petugas Puskesmas Gondang, korban keracunan ini mencapai 46 orang.
Saat ini tinggal 2 korban yang menjalani rawat inap di RS Sumberglagah, Pacet dan Puskesmas Jatirejo. Sementara 44 korban lainnya dirawat jalan.
Para korban mengeluh pusing, mual, muntah dan diare setelah memakan berkat dari acara tahlil di rumah Ali Mustofa (39). Berkat tersebut berisi nasi, mi, tahu goreng, sambal goreng buncis wortel, perkedel dan ayam bali. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini