Harapan terakhir Khotijah saat ini kemungkinan berada di tangan pemerintah Kabupaten Jombang. Wakil Bupati Jombang, Sumrambah mengaku sudah mendengar kabar ini dari pemberitaan media massa.
"Belum (ada laporan, red). Kami baru mendapatkan berita itu dari media. Mungkin laporan dari Kades dan Camat sudah ada, tapi kami belum tahu. Kami kan baru menjabat dua hari," kata Sumrambah kepada detikcom di Pendopo Jombang, Kamis (27/9/2018).
Namun karena bupati masih ada urusan di luar kota, maka Sumrambah belum bisa turun langsung ke Dusun/Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang untuk menengok dan mempelajari langsung sengketa yang terjadi antara Khotijah dan Seger.
"Coba kami akan lihat, nanti kami akan koordinasi dengan Pak Camat sama Pak Kades. Karena dalam minggu ini Ibu (Bupati Jombang) masih di luar kota sehingga full aktivitas di saya," ujarnya.
Berdasarkan informasi sementara yang didapatkannya, Sumrambah menilai persoalan ini dipicu perselisihan antarindividu. Ia pun menyayangkan pertikaian tersebut hingga berujung pemblokadean rumah Khotijah. Padahal sebagai tetangga, Khotijah dan Seger seharusnya hidup rukun.
"Kalau sudah menyangkut persoalan pribadi mereka, pemerintah sebenarnya akan susah menyikapi, tapi akan kami coba memediasilah," tandasnya.
![]() |
Tindakan Seger memagar halaman rumah Khotijah dengan tembok setinggi 2 meter juga mendapatkan kecaman dari para tetangga. Bahkan sejumlah tetangga mengungkap ini bukan pertama kalinya Seger mencaplok tanah tetangga.
Fakta ini diungkapkan Watini (47), tetangga dekat Khotijah dan Seger. "Sejak saya masih kecil Pak Seger suka mencaplok tanah tetangga. Dia suka menggeser patok batas tanah supaya tanah dia makin lebar. Saya pernah jadi korban, tetangga belakang rumah juga pernah," ungkapnya.
Fakta ini diungkapkan Watini (47), tetangga dekat Khotijah dan Seger di Dusun/Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
"Sejak saya masih kecil Pak Seger suka mencaplok tanah tetangga. Dia suka menggeser patok batas tanah supaya tanah dia makin lebar. Saya pernah jadi korban, tetangga belakang rumah juga pernah," ujarnya.
Sengketa tanah itu sendiri masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jombang. Menurutnya, Seger baru bisa bertindak setelah ada kepastian hukum atas tanah tersebut.
"Saya tak suka dengan kelakuan Seger. Saya minta pagarnya dibongkar kalau dia memang tak ikut punya," tandasnya.
Seger tega menutup akses keluar-masuk rumah Khotijah dengan pagar tembok setinggi 2 meter. Ia juga hanya menyisakan celah selebar 0,5 meter untuk akses ibu satu anak ini.
Khotijah sendiri telah mengupayakan jalan damai sejak bulan Mei lalu, namun tak ada iktikad baik dari Seger. Pemerintah desa setempat juga dianggap tidak banyak membantu, bahkan terkesan membiarkan. Hingga kemudian Khotijah memutuskan membawa persoalan ini ke ranah hukum.
Bagaimana nasib Khotijah ke depan?
Saksikan juga video 'Kacau! Akses Rumah Ditutup Tembok Tetangga':
(lll/lll)