Ini Imbauan Wakapolda Jatim Soal Marak Pungli Dana Desa

Ini Imbauan Wakapolda Jatim Soal Marak Pungli Dana Desa

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Selasa, 25 Sep 2018 11:19 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Wakapolda Brigjen Pol M Iqbal mengingatkan kepala desa di Jatim tidak menyelewengkan dana desa. Seperti pungli yang terjadi di Puskesmas Porong.

Untuk itu, tim Saber Pungli Polda Jatim menggelar sosialisasi dan ikrar memberantas korupsi dari ranah terkecil, yakni desa. Dengan menggandeng kepala desa, diharapkan untuk mengawasi program pemerintah terkait pemanfaatan dana desa.

"Bhabinkamtibmas terus juga lurah dan kepala desa ini menjadi frontliner, garis terdepan bagi institusi kepolisian juga mungkin. Kita gandeng Babinsa dan instruksi pemerintah untuk mengawasi program pemerintah terkait dengan dana desa agar tidak ada penyelewengan," papar wakapolda usai membuka kegiatan Sosialisasi dan Ikrar Pencegahan Pungli di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Selasa (25/9/2018).


Dia menegaskan, jika ada kepala desa yang melakukan penyelewengan, pihaknya tak segan untuk menindak. Untuk itu, dia mengingatkan agar kepala desa melakukan tugasnya dengan baik.

"Kepala desa untuk salurkan dana desa dengan baik. Pelaksanaan penyaluran itu nanti akan dikawal oleh ketat oleh Babinkamtibmas. Jika ada yang melakukan penyelewengan maka akan ditindak dengan tegas," kata wakapolda.

Tak hanya itu, Iqbal mengatakan peran kepala desa akan dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mengawal penggunaan dana desa. Namun, sebelum itu, kesemuanya diberi bekal agar lebih memahami peran masing-masing.

Wakapolda Brigjen Pol M Iqbal/Wakapolda Brigjen Pol M Iqbal/ Foto: Hilda Meilisa Rinanda

"Mereka kita minta untuk mengawal, tapi sebelum mengawal kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pencegahan agar mereka paham sebenarnya tahapan-tahapan, strateginya untuk menentukan nanti teknis dan taktis cara bertindak," kata mantan Kapolrestabes Surabaya ini.


Dalam beberapa kasus saber pungli, Iqbal mengatakan kebanyakan dilakukan oleh kepala desa. Kasusnya bermacam-macam misalnya modus mark up hingg pertanggungjawaban fiktif.

"Kasus-kasus yang terjadi intinya penyelewengan. Seperti modus mark up, pertanggungjawaban fiktif yang banyak dilakukan," lanjutnya.

Pihaknya berharap sosialisasi yang dilakukan ini bisa menjadi momentum yang tepat bagi Babinkamtibamas untuk turut menjaga pesta demokrasi yang sebentar lagi akan digelar.

"Ini adalah momentum yang tepat untuk menjaga keamanan masyarakat, karena pada saat ini mendekati pesta demokrasi," imbuhnya.


Sementara Irwasda Polda Jatim yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Saber Pungli Kombes Pol Sutardjo mengatakan ada penurunan kasus saber pungli yang terjadi di Jatim. Data hingga September ada 33 kasus yang ditangani, sedangkan di tahun lalu ada 150-an kasus.

"Kasus ini cukup berkurang karena kita banyak melakukan sosialisasi. Tahun lalu 150-an kasus, ini sampai september baru 33. Ada penurunan drastis ini," kata Sutardjo.

Dalam kegiatan ini hadir pula 1.333 peserta perwakilan Babinkamtibmas dan kepala daerah yang ada di Jatim. Perwakilan-perwakilan itu nantinya yang akan menjadi mentor bagi Babinkamtibmas lain.




Tonton juga 'Diduga Praktik Pungli, PNS di Garut Ditangkap':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Berita Terkait