Aksi Boikot dilakukan dengan meletakkan ID Card di tanah. Itu sebagai simbol protes jurnalis karena dihalang-halangi dalam melakukan peliputan. saat bermaksud melakukan sesi wawancara dengan menteri, media malah dihalang-halangi masuk ke lokasi acara, oleh orang-orang yang mengaku sebagai panitia.
"Saat itu saya sudah stand by (menunggu) di sekitar Polsek Ledokombo, tempat garis start peserta egrang, kemudian diinformasikan oleh protokol, lokasi wawancara dipindah ke lokasi acara, (rumah) tanoker. Akhirnya kami berjalan jauh panas-panas sesuai petunjuk," ujar Hamka Agung salah seorang jurnalis televisi nasional, Sabtu (22/9/2018).
Saat akan masuk ke rumah tanoker, dirinya bersama dengan wartawan lainnya dicegah untuk masuk ke lokasi yang dimaksud.
"Saya dicegah dengan alasan tidak jelas. Bahkan apa yang saya alami, juga dialami rekan wartawan lain. Sehingga jika tidak bisa wawancara menteri, artinya kita tidak meliput (acara) tanoker juga," terangnya.
"Sehingga kami putuskan untuk boikot ini," sambung Hamka.
Hamka menjelaskan saat dicegah masuk ke lokasi acara, dirinya juga menunjukkan kartu identitas wartawan untuk menunjukkan tujuannya meminta izin bermaksud melakukan wawancara dengan Menteri Yohana.
![]() |
"Saya sudah menunjukkan ID card (kartu identitas) wartawan, tapi masih saja dicegah dan dilarang. Bahkan antar panitia bergantian, dan tetap melarang dengan alasan tidak jelas," ucap Hamka kecewa.
Dengan perbuatan yang dinilai tidak menyenangkan itu, dirinya bersama wartawan yang lain akhirnya melakukan aksi boikot.
"Kami putuskan lakukan aksi boikot, dan tidak meliput kegiatan Menteri Yohana ataupun acara festival egrang ini," tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Farha Ciciek selaku penanggung jawab Festival Egrang 9 mengatakan dengan banyaknya relawan yang juga menjadi panitia acara, memang perlu komunikasi lebih lanjut.
"Yang melakukan penghalangan (liputan) mungkin rekan relawan yang juga panitia, karena banyaknya relawan (di luar tanoker). Mungkin juga ada komunikasi yang miss, sehingga kami akan melakukan klarifikasi dan evaluasi secara menyeluruh," jelas Farha.
"Mungkin tidak bisa kami lakukan sekarang, tetapi nanti setelah acara ini selesai," kata Farha. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini