Siswa SD Jadi Bandar Sabu di Makassar, Ini Kata Menteri Yohana

Siswa SD Jadi Bandar Sabu di Makassar, Ini Kata Menteri Yohana

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 10 Sep 2018 15:05 WIB
Yohana S Yembise (Foto: Lamhot Aritonang)
Solo - Seorang siswa SD kedapatan menjadi bandar narkoba di Makassar, Sulawesi. Hal tersebut membuat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise angkat bicara.

Yohana melihat bahwa usia anak-anak memang dapat menjadi aset bagi penjahat untuk melancarkan aksinya. Tak hanya sebagai target, bahkan anak bisa juga sebagai distributor.

"Anak-anak kita lihat mulai digunakan untuk menjual sabu-sabu karena anak dilihat sebagai aset yang baik untuk melakukan ini. Karena disuruh kapan saja anak mau tanpa menolak," kata Yohana saat berada di Solo, Senin (10/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengenai proses hukum, dia menyerahkan kepada aparat yang berwenang. Dia yakin peradilan untuk usia anak di Indonesia sudah memiliki prosedur khusus.

"Tidak ada anak-anak itu harus dihukum mati, tidak ada. Prosesnya melalui restoratif justice, melalui diversi dan mediasi, jadi makanya anak-anak digunakan daripada orang dewasa," ujarnya.

Yohana juga memastikan anak yang merupakan pelaku sekaligus korban perdagangan narkoba itu tetap mendapatkan hak-haknya selama menjalani proses hukum.

"Di lapas sekarang disebut lembaga pembinaan khusus anak itu seperti berpola asrama. Jadi di tempat tinggal mereka ada kelas yang dibuat untuk peoses belajar mengajar seperti biasa. Mereka tetap bersekolah, menikmati hak-hak mereka bermain berkreasi," katanya.


Agar tidak terjadi kembali kasus serupa, Yohana mengaku akan lebih menggencarkan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Program tersebut sudah berjalan di berbagai daerah.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan program Puspaga sudah berjalan di kota bengawan. Dia yakin program ini dapat mencegah kejadian serupa.

"Ini dapat mendeteksi, mengantisipasi supaya, satu, keluarga tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Kedua, anak tidak akan dekat dengan miras dan narkoba. Itu di sekolah keluarga," ujar Rudy. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads