Uang Warga di Blitar Hilang, Kok Pocong Dijadikan Kambing Hitam?

Uang Warga di Blitar Hilang, Kok Pocong Dijadikan Kambing Hitam?

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 12 Sep 2018 13:19 WIB
Polisi memeriksa rumah sejumlah korban kehilangan uang bersama Kepala Dusun Tegalrejo. (Foto: Erliana Riady)
Blitar - Cerita mistis dikait-kaitkan dengan kasus hilangnya uang sejumlah warga di Dusun Tegalrejo dan Dusun Panti Mulyo, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Lantas bagaimana sih awalnya?

Ternyata ini berawal dari seringnya warga Desa Kendalrejo kehilangan uang. Walaupun sulit untuk dibuktikan, namun cerita dari mulut ke mulut ini cukup meresahkan warga.

Menurut informasi yang dikumpulkan dari warga, kasus uang hilang yang terjadi di wilayah mereka tidak seperti kasus pencurian pada umumnya, yaitu tidak meninggalkan jejak atau mengambil seluruh uang yang ada.


Dari penuturan para korban, uang mereka memang hilang tetapi tidak semua. Uang yang disimpan tersisa dalam jumlah bervariasi. Uang yang disimpan juga masih dalam keadaan terikat karet gelang alias ikatannya tidak berubah. Lemari tempat menyimpan uang juga tidak tercongkel atau rusak akibat dibuka paksa.

"Saya menduga lho ini, dari cerita para korban itu kemudian ada salah satu warga yang nyeletuk. Wooo... Pocong paling sing njupuk (pocong mungkin yang mengambil, red)," ujar Kasun Tegalrejo Harsuyoto saat ditemui detikcom di rumahnya, Rabu (12/9/2018).


Uang Warga di Blitar Hilang, Kok Pocong Dijadikan Kambing Hitam?Satu-persatu korban dimintai keterangan oleh polisi dan pamong desa. (Foto: Erliana Riady)

Harsuyoto menambahkan, secara kebetulan saat ini tingkat perekonomian warga di wilayahnya mulai meningkat sejak dibukanya areal produksi pasir dan koral di desa tersebut. Itulah sebabnya warga juga menduga pocong tersebut merupakan suruhan salah seorang warga yang menjadi orang kaya baru (OKB).

"Satu orang nyeletuk, terdengar orang lain. Orang ini ceritanya dikembangkan lalu diceritakan ke orang lain. Mungkin juga ada yang sengaja menghembuskan isu itu didasari iri lihat tetangganya sekarang jadi kaya," terangnya.


Harsuyoto mengaku serius menelusuri asal-usul berkembangnya isu itu di dusunnya. Ia juga menemui satu-persatu orang yang dikabarkan sebagai sumber cerita, termasuk menemui para korban untuk meminta keterangan.

Namun semakin banyak orang yang ditemui, semakin panjang daftar orang yang harus ditanya.


"Ya itu tadi saya omong. Luweh dowo tembung timbang lurung. Tadi usai Subuh, saya umumkan pakai toa masjid kalau kabar itu tidak benar alias hoax. Tidak ada warga yang kehilangan uang. Biar nggak diterus-teruskan. Nyatanya, saya datangi sama Babinsa, polisi juga datang ternyata keterangannya semua nggak bisa dipertanggungjawabkan," bebernya.

Harsuyoto juga mengimbau warga tidak gampang percaya cerita yang tidak jelas sumbernya, apalagi ikut menyebarkan berita itu.




Tonton juga 'Miris! Siswi SD di Blitar Digilir 8 Lelaki Selama 5 Hari':

[Gambas:Video 20detik]

(lll/lll)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.