Dari empat korban yang santer dikabarkan kehilangan uang di Dusun Tegalrejo dan Dusun Panti Mulyo, hanya dua pasutri atau empat orang yang datang ke kantor polisi dan bersedia memberi keterangan.
"Yang Sri tidak datang saat kami undang ke mapolsek untuk dimintai keterangan. Yang datang dua pasang, yakni pasangan Widiatun- Arifin dan pasangan Mesiati-Hari P," jawab Kapolsek Talun AKP Subondo saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (12/9/2018).
Sayangnya, mereka berempat tidak bersedia untuk dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) sehingga polisi mengaku kesulitan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Keterangannya itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Seperti contohnya mereka memang mengaku kehilangan uang tapi nggak tahu yang hilang berapa, jumlah dulu yang disimpan berapa. Padahal kami butuh data itu untuk penyelidikan selanjutnya," terang Subondo.
Polisi semakin dibuat kebingungan karena keterangan pasutri juga berbeda-beda. Sang istri bilang jika seingatnya uang disimpan di dalam tas namun sang suami membantah dan mengatakan jika uang itu ditaruh di lemari.
"Seperti pasutri Widiatun Arifin ini. Uang itu mau dipakai belanja kulakan buah. Mereka ini pedagang buah-buahan. Dari keterangan lokasi, keterangannya berbeda. Mereka hanya bilang, uang itu tinggal sedikit jadi nggak bisa kulakan buah," ungkapnya.
Hal serupa juga terjadi pada pasangan Mesiatin-Hari P. Mereka kaget uang yang sedianya buat acara selamatan hanya tersisa sedikit. Namun Mesiatin mengaku jika uang simpanan itu memang sering diambil untuk keperluan tertentu.
"Menurut hitungan mereka, walaupun sering diambil, tapi nggak sebanyak yang katanya hilang. Ditanya dulu nyimpannya berapa terus yang hilang berapa, mereka juga bingung jawabnya. Ini sangat menyulitkan tugas kami," pungkasnya.
Tonton juga 'Tepis Tudingan Punya Santet, Pria Ini Jalani Sumpah Pocong':
(lll/lll)