Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan, Kholil mengatakan rencana ini kemungkinan bisa gagal karena kebakaran di hutan Gunung Lawu belum kunjung padam.
"Kalau memang belum padam kebakaran di Gunung Lawu, pendaki otomatis terancam tidak bisa pendakian pada malam Suro," terang Kholil kepada detikcom di kantornya, Jumat (7/9/2018).
Kholil mengakui memang banyak pendaki yang memilih malam Suro untuk mendaki karena dianggap sakral.
"Orang Jawa memang menilai malam Suro itu sangat sakral sehingga banyak yang melakukan pendakian," terangnya.
Dikatakan Kholil, jumlah pendaki pada malam Suro biasanya mencapai angka di atas 5 ribu orang. Tanggal 1 Suro tahun ini akan jatuh pada tanggal 11 September 2018, itu berarti pendaki biasanya akan mulai naik gunung pada tanggal 10 September pukul 21.00 WIB.
Mereka bisa memilih dari tiga pintu pendakian yang ada, yaitu Cemoro Sewu di Magetan atau dua jalur dari Karanganyar, yaitu Cemoro kandang dan Candi Ceto.
"Biasanya kalau 1 suro jatuh tanggal 11 September maka malam hari tgl 10 pukul 21.00 WIB berangkat naik. Pendakian terbanyak kedua saat malam HUT RI 17 Agustus biasanya," ungkapnya.
Kholil mengatakan kebakaran yang terjadi di hutan Gunung Lawu telah memasuki hari kelima, dengan titik api berada di wilayah Jogorogo, Ngawi. Upaya pemadaman masih dilakukan oleh Perhutani dibantu warga yang tinggal di sekitar hutan.
"Betul ini masih upaya pemadaman mas. Membuat ilaran atau pembersihan ilalang melingkar agar tidak merambat terus kebakarannya," terang Waka ADM KPH Lawu Adi Nugroho saat dihubungi secara terpisah.
Sejauh ini dikatakan Adi belum bisa memastikan luas hutan yang sudah terbakar karena masih berfokus pada upaya pemadaman. untuk menjalani penyidikan lebih lanjut.
Tonton juga 'Pendakian dari Cemoro Sewu Ditutup':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini