Supriyatna membuat seluruh replika binatang itu dengan merogoh koceknya sendiri. Namun ia mengaku biaya yang dikeluarkan tak banyak.
"Ban bekas saya cari di tempat-tempat pembuangan sampah. Ketika terkumpul banyak, baru saya membuat replika sesuai dengan keinginan hati," katanya saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (1/9/2018).
Paling-paling ia hanya membeli cat untuk mempercantik replika binatang yang dibuatnya.
Begitu sudah jadi, ia pun mempersilakan warga untuk memajang karyanya dimanapun, terutama di depan rumah. Sebab bapak dua anak ini memang punya misi khusus.
![]() |
"Dengan begini akan ada beda, kampung terlihat menarik dengan beragam replika binatang. Ini juga bisa memberi edukasi kepada semua tentang pentingnya kebersihan," ungkap Supriyatna.
Bahkan demi mempercantik kampungnya, Supriyatna ogah menjual hasil karyanya, kendati banyak yang tertarik. Bagaimana tidak, replika binatang yang dibikin Supriyatna memang mirip dengan aslinya.
"Ada beberapa orang datang untuk membeli dan menawar replika yang sudah saya buat. Katanya untuk mengisi salah satu tempat wisata," beber Supriyatna.
Tawaran menggiurkan itu ditolak halus oleh Supriyatna.
"Saya ingin orang-orang bisa penasaran kesini dan datang untuk melihat secara langsung kampung tematik yang saya ingin kenalkan. Ketika datang kesini, mereka bisa melihat beragam bentuk hewan, terutama anak-anak, mereka bisa sejak dini mengenal binatang yang mirip dengan wujud aslinya," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini