Ribut-ribut Banser-FPI Saat Aksi #2019GantiPresiden Berujung Damai

Ribut-ribut Banser-FPI Saat Aksi #2019GantiPresiden Berujung Damai

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Kamis, 30 Agu 2018 09:00 WIB
Foto: Deny Prastyo Utomo/File
Surabaya - Polrestabes Surabaya menggelar mediasi tertutup terkait keributan deklarasi #2019GantiPresiden, Minggu (26/8) lalu.

Mediasi menghadirkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, TNI, Ketua GP Ansor Kota Surabaya/Panglima Banser Surabaya M Faridz Afif dan perwakilan FPI Jawa Timur, Ustad Muhammad Khaerudin, ini digelar di ruang M Yasin Polrestabes Surabaya, Jalan Sikatan.

Hasilnya, kedua belah pihak baik Ansor dan FPI sepakat damai. Kedua belah pihak menyepakati tidak akan terjadi keributan lagi baik di dunia nyata dan dunia maya (media sosial). Kesepakatan damai antara GP Ansor Kota Surabaya dan Perwakilan FPI Jatim dibukukan dalam penandatanganan perdamaian.

Kapolrestabes berharap pimpinan GP Ansor Surabaya dan FPI Jatim bisa mengendalikan anggotanya usai kesepakatan perdamaian.

"Setelah berbincang-bincang dan berunding, kami putuskan bahwa tidak ada lagi persoalan di antara kita semua. Yang melakukan kesalahan, kekhilafan, sudah secara ikhlas meminta maaf. Mengakui apa yang telah diperbuatnya merupakan suatu kekhilafan, kesalahan, menyinggung perasaan orang lain, dan berjanji tidak mengulangi lagi," kata Kapolrestabes Kombes Pol Rudi Setiawan kepada wartawan, Rabu (29/8/2018).

Dia menambahkan kedua belah pihak sepakat tidak ada lagi bentrokan baik di dunia nyata dan medsos.


"Alhamdulillah tercapai suatu kesepakatan. Ini dijadikan role model bagi Kota Surabaya. Kami ini semuanya bagian dari Kota Surabaya yang mencintai perdamaian. Kami sepakat untuk Jogo Suroboyo. Bahwa setiap persoalan kita selesaikan secara musyawarah, kepala dingin dan hasilnya kita ciptakan Kota Surabaya yang aman dan damai," ujarnya.

Sementara Ketua Gerakan Pemuda Ansor Surabaya M Fatidz Afif mengaku mediasi berjalan damai dan kedua belah pihak sepakat Jogo Suroboyo.

Mediasi GP Ansor dan FPI di Polrestabes Surabaya/Mediasi GP Ansor dan FPI di Polrestabes Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo/File

"Ujaran itu sudah selesai. Kedua belah pihak aman sudah Jogo Suroboyo. Kesepakatannya tidak ada dendam tidak ada perselisihan, selesai. Mudah-mudahan ini bisa diambil hikmahnya yang baik," ujar Afif.

Afif mengatakan dalam mediasi tersebut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyampaikan permintaan maaf mewakili Farid sebagai anggota Banser.

"Tadi Bu Risma juga meminta maaf, Farid ini anak saya. Karena Farid juga anak Surabaya, saya juga minta maaf. Itu tadi yang disampaikan bu Risma," kata Afif menirukan perkataan Risma.


Afif juga menegaskan jika banser yang ikut dalam aksi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden adalah banser non komando.

"Yang ikut kemarin adalah non komando. Saat ini, kami masih menggali fakta yakni dua hal. Apakah mereka ada yang menggerakan atau nurani mereka. Yang jelas bukan saya yang menggerakkan. Bukan pimpinan cabang Ansor Kota Surabaya yang mengerakkan," ujar Afif.

Afif menegaskan akan memberikan sanksi kepada anggota Banser Kota Surabaya yang tidak satu komando nantinya. Menurut Afif, ada dua kategori banser yakni struktural dan kultural. Banser kultural, kata Afif, sangat sulit dikendalikan, karena sudah tidak jadi banser tapi jiwanya masih jadi banser.

"Ada sanksi nanti. Kami akan selesaikan di internal, kami akan pecat kalau tidak satu komando," ungkap Afif.

Sedangkan Sekjen FPI Jatim Muhammad Khaerudin mengatakan mediasi berjalan baik tanpa ada gejolak yang berarti. "Ternyata kita bukan orang lain, NU-Banser dan FPI bersaudara. Bahkan kita dapat omongan tadi, adanya FPI itu merupakan doa dari sesepuh NU. Jadi tidak masalah. Kita sudah deal tidak ada masalah. Secara tertulis sudah meminta maaf dan secara tertulis juga memaafkan. Sudah tidak ada apa-apa," ujar Khaerudin. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.