Hasilnya, ada 5 ekor sapi yang dijual di Pasar Hewan Pahing, Kecamatan Jetis tersebut yang kedapatan mengidap penyakit mata. Penyakit yang memiliki nama ilmiah 'Thelazia' ini biasanya disebabkan oleh cacing mata.
"Ada penyakit mata pada sapi itu disebabkan oleh cacing," tutur Kasie Kesehatan Hewan Siti Barokah saat ditemui detikcom di lokasi, Rabu (15/8/2018).
Menurut Siti, penyakit ini dapat diobati dengan obat cacing. Namun mengingat sapi-sapi ini adalah hewan kurban, maka sebaiknya tidak diberi obat cacing karena berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.
"Penyakit ini tidak diobati tidak apa-apa karena tidak merembet ke daging yang dikonsumsi. Kan yang sakit yang matanya, bukan dagingnya, jadi tidak apa-apa, masih aman. Hanya saja mengurangi estetika. Tetap yang paling baik sapi sehat," terangnya.
![]() |
Siti pun menegaskan selama musim kurban ini dipastikan Ponorogo tidak akan kekurangan stok jumlah sapi maupun kambing.
"Ponorogo ini ada beberapa gudang ternak dan dipastikan stok hewan kurban aman," tandasnya.
Bahkan salah satu pedagang hewan kurban jenis kambing, Sutrisno (38) mengaku sudah mengalami peningkatan jumlah penjualan.
"Hari biasa mampu jual 10-20 ekor, sekarang naik jadi 20-40 ekor," ungkapnya terpisah.
Harga jual kambingnya pun mengalami kenaikan. "Hari biasa harganya Rp 2,3 juta sekarang sudah naik jadi Rp 2,6 juta. Apalagi kalau H-1 lebaran kurban naik lagi harganya bisa 60-70 persen," tandasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini