Namun sayang, penempatan guiding block untuk penyandang tunanetra di jalur pedestrian ini kurang memperhatikan detil. Sehingga "menabrak" beton tiang traffic light (TL). Kondisi beton setinggi 15-20 cm itu tentu tak bersahabat bagi penyandang tunanetra. Mereka bisa saja tersandung dan terjungkal.
"Sebenarnya bagus trotoarnya, lebar dan cantik. Tapi seharusnya detil-detil seperti letak guiding block lebih diperhatikan. Masa menabrak tiang gitu," ujar Rusdy (35) salah seorang pengunjung di lokasi, Senin (6/8/2018).
Selain menabrak tiang TL, penempatan guiding block di sepanjang trotoar ini juga terlalu dekat dengan letak kursi-kursi untuk bersantai. Jarak antara guiding block dan kursi tak lebih 15 cm.
Kondisi tersebut mengurangi kenyamanan jika kursi-kursi tersebut ditempati pengunjung. Sementara saat bersamaan, ada penyandang tunanetra melintas.
"Kalau pas (penyandang tunanetra) melintas terus ada yang duduk, pasti nabrak," ujar Endy Siswanto, pengunjung lainnya.
Sementara itu Pemkot Pasuruan terus mempercantik sejumlah trotoar, termasuk di Jalan Pahlawan. Trotoar di Jalan Pahlawan ini selalu ramai, terutama saat malam hari. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini