Insiden ini terjadi di halaman rumah Sigit (52), warga Jalan Kenanga No 24, Miji Baru III. Di halaman rumah Sigit terdapat dua pohon mangga setinggi 15 meter. Agar tak tumbang saat musim hujan tiba, Sigit meminta tolong korban untuk memangkasnya.
Sekitar pukul 09.30 WIB, korban pun mengerjakan tugasnya dengan membawa sebilah parang. Heri memanjat dengan bantuan tangga aluminium.
"Ini tadi baru memangkas pohon yang sebelah utara, yang sebelah selatan belum dipangkas," kata Sigit kepada wartawan di lokasi, Kamis (2/8/2018).
Baru bekerja sekitar 45 menit, korban tiba-tiba pingsan. Posisi Heri duduk di cabang pohon pada ketinggian sekitar 15 meter. Dada korban menempel di dahan pohon mangga tersebut.
"Tahunya ada warga yang melihat parang korban jatuh ke tanah. Kemudian korban sudah pingsan di atas pohon," ujar Sigit.
![]() |
"Sudah coba disadarkan Pak Nur Halim, tapi korban tak juga siuman," ungkap Sabar, warga lain.
Karena kesulitan menurunkan Heri, warga lantas meminta bantuan Dinas Lingkungan Hidup agar dapat menggunakan mobil skylift yang dimiliki instansi tersebut.
Dibutuhkan 5 orang pria untuk mengevakuasi korban dari atas pohon. Korban akhirnya dapat dievakuasi dari pohon mangga sekitar pukul 11.15 WIB atau sekitar satu jam sejak proses evakuasi dimulai.
Beruntung Heri dinyatakan masih hidup dan langsung dilarikan ke RS Gatoel untuk menjalani perawatan.
"Kata keluarganya korban mempunyai riwayat sakit jantung lemah. Dia juga mengeluh sering pusing akibat darah rendah," tandas Sabar. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini