Ini Kendala Siswa SD di Jember Tiga Tahun Berbagi Ruangan

Ini Kendala Siswa SD di Jember Tiga Tahun Berbagi Ruangan

Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 31 Jul 2018 12:20 WIB
Tiga Tahun Berbagi Ruangan/Foto: Yakub Mulyono
Jember - Selama tiga tahun siswa SDN 5 Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember, harus berbagi ruangan setelah 3 bangunan kelas di sekolah itu rusak dan ambruk. Bergabung di satu ruangan meski berbeda kelas, membuat siswa kesulitan menerima pelajaran.

"Susah konsentrasi, kadang terlalu ramai," kata salah seorang siswa kelas 4, Hikmatiyar al Hikam, Selasa (31/7/2018).

Dia mengaku sejak duduk di kelas 1 sudah mengikuti pelajaran satu ruangan dengan kelas 2. Karena digabung, kondisi ruang kelas jadi ramai.

"Kita bisa mendengar guru yang memberi mata pelajaran untuk kelas 2. Yang kelas 2 ya kayak gitu, bisa mendengar waktu guru kelas 1 memberi pelajaran," katanya.

Kondisi seperti ini, terus berlangsung hingga dia duduk di kelas 4 saat ini. "Kondisinya kayak gitu, tapi untung saya masih bisa naik sampai kelas 4 sekarang," ujar bocah ini polos.


Hikmatiyar berharap ruang kelas yang ambruk di sekolahnya itu segera diperbaiki. Selain agar lebih nyaman dalam belajar, juga demi keamanan.

Siswa SD di Jember berbagi ruangan/Siswa SD di Jember berbagi ruangan/ Foto: Yakub Mulyono

"Sudah lama kelas itu ambruk. Semoga lekas diperbaiki agar sekolahnya enak dan aman," tandasnya.

Sementara salah seorang guru di sekolah tersebut, Nur Fadli, mengakui penggabungan rombongan belajar (rombel) dalam satu ruangan menimbulkan kendala dalam proses belajar mengajar. Terutama soal daya tangkap siswa dalam menerima materi pelajaran.

"Ya memang bisa dibayangkan, ruangannya 6 x 7 meter. Dibagi untuk dua kelas. Masing-masing kelas jumlah siswanya 10 sampai 15 anak," ungkapnya.

Guru pun akhirnya mengambil strategi berbagi model dalam memberikan mata pelajaran. Ketika ada guru yang sedang menerangkan, maka guru kelas sebelahnya menyuruh siswa untuk menulis tugas.

"Kalau dua guru sama-sama menerangkan mata pelajaran kan jadi tambah ramai. Jadi berbagi, saling pengertian antarguru," tutur Nur Fadli.



Tonton juga 'Gedung Sekolah di Glasgow Terbakar':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Berita Terkait