Miris, 3 Tahun Siswa SD di Jember Ini Berbagi Ruangan

Miris, 3 Tahun Siswa SD di Jember Ini Berbagi Ruangan

Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 31 Jul 2018 10:59 WIB
Para siswa berbagi kelas/Foto: Yakub Mulyono
Jember - Bangunan SDN 5 Bintoro di Kecamatan Patrang, Jember kondisinya sangat memprihatinkan. Sudah tiga tahun, 3 ruang kelas di sekolah itu tak bisa digunakan karena ambruk. Siswa pun harus berbagi ruang kelas.

"Ada tiga ruang kelas yang ambruk dan di sekolah kami, dan untuk sementara belajarnya digabung," kata salah seorang guru SDN Bintoro 5, Nur Fadli, Selasa (31/7/2018).

Menurut dia, bangunan yang ambruk tersebut merupakan ruang kelas 2, 3 dan 4. Bangunan kelas ambruk dan rusak sekitar 3 tahun lalu.

"Waktu itu yang ambruk duluan ruang kelas 2, karena memang sudah lapuk dimakan usia. Beberapa bulan kemudian kelas 3, karena terkena longsoran. Untuk yang kelas 4 itu karena kondisinya mengkhawatirkan, jadi kita takut untuk dipakai proses belajar mengajar. Asbesnya sudah banyak yang jatuh, kondisinya rusak parah," terang Nur Fadli.

Kondisi ini membuat pihak sekolah membagi kelas ada agar bisa digunakan semua rombongan belajar (rombel). Kebijakannya adalah satu ruang kelas dipakai dua rombel.

"Tiga ruang kelas yang ada dipakai bersama-sama. Kelas 1 dan kelas 2 satu ruangan, kelas 3 dan 4 digabung satu ruangan, juga kelas 5 dan kelas 6," ungkap Nur Fadli.

Meski belajar dalam satu ruangan dengan ukuran sekitar 6 meter x 7 meter, tidak semua rombel dipisahkan dengan pembatas ruangan atau sekat. Hanya kelas 1 dan 2 yang diberi penyekat dari triplek setinggi sekitar 1,5 meter.

"Kelas 3 dan 4 tidak ada (penyekat). Juga kelas 5 dan 6. Masing-masing rombel jumlah siswanya rata-rata 10 sampai 15 anak," tutur Nur Fadli.

Kondisi ini membuat siswa kurang nyaman dalam belajar. Siswa juga kadang terganggu materi dari siswa kelas sebelahnya.

"Konsentrasi mereka jadi terganggu, apalagi yang tidak ada penyekatnya. Belum lagi persoalan jumlahnya, karena dua rombel dijadikan satu," urai Nur Fadli.

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, sambung Nur Fadli, sudah mengetahui kondisi bangunan di sekolah tersebut. Bahkan ada petugas Dinas Pendidikan yang sempat meninjau bangunan sekolah yang berlokasi di Padukuhan Gluduk, Kelurahan Bintoro itu.

"Tetapi hingga saat ini belum ada penanganan," tandas pengajar yang masih brstatus Guru Tidak Tetap (GTT) itu.

Sementara Kepala Sekolah (Kasek) SDN 5 Bintoro, Purwito mengaku tidak tahu banyak tetang sejarah kondisi sekolah karena baru menjabat. Namun pihaknya sudah berupaya agar gedung kelas yang rusak bisa segera diperbaiki.

"Semoga benar-benar mendapat perhatian dinas pendidikan dan segera diperbaiki," tandasnya.


Tonton juga video: 'Miris! Tak Dapat Murid Baru, SD Ini Tutup Kelas Satu'

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Berita Terkait