Supinah Butuh Waktu 28 Tahun untuk Bisa Lunasi Biaya Haji

Supinah Butuh Waktu 28 Tahun untuk Bisa Lunasi Biaya Haji

Charolin Pebrianti - detikNews
Rabu, 25 Jul 2018 11:51 WIB
Nenek Supinah harus menabung selama 28 tahun untuk bisa berangkat haji. (Foto: Charolin Pebrianti/File)
Ponorogo - Bisa menunaikan rukun Islam kelima adalah impian Supinah (78) sejak remaja. Itu berarti ia harus menabung selama bertahun-tahun demi bisa mewujudkan mimpinya itu.

Supinah mengaku sudah menabung sejak remaja. Saat itu ia sudah bekerja sebagai buruh tani.

"Dari dulu saya nabung, sedikit-sedikit hasil dari buruh tani," ungkapnya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (25/7/2018).


Setelah suaminya meninggal 40 tahun lalu, Supinah pun tetap harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Selain buruh tani, Supinah juga bekerja serabutan seperti menjadi juru masak hajatan atau membersihkan ladang milik tetangganya.

"Kerjaan apa saja saya ambil yang penting dapat uang halal, masak nasi di hajatan pun bisa saya, buruh tani nanam kacang atau padi saya juga bisa," tuturnya.

Dari pekerjaan-pekerjaan itu, warga Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo tersebut mengaku dapat mengumpulkan uang Rp 70 ribu dalam sehari.

"Lalu saya ambil buat belanja untuk makan, sisanya saya tabung buat naik haji," ungkapnya.

Supinah baru serius menabung untuk mewujudkan mimpinya saat usianya memasuki 50 tahun. Uang tak seberapa yang dikumpulkannya sejak remaja kemudian digabungkan dengan hasil kerjanya hingga saat ini.


Setelah disisihkan, uang tabungan itu dititipkan kepada tetangganya yang bernama Siti Munawaroh. Sitilah yang membawa tabungan itu ke bank.

"Uang hasilnya kerja itu buat masak sama kebutuhan sehari-hari kalau sisa dikasih ke saya, kadang Rp 10-30 ribu. Lalu saya tabungkan ke bank," ujar Siti dalam kesempatan yang sama.


Supinah akhirnya baru bisa mendaftar haji pada tahun 2010 silam. Berkat kompensasi usia dari Kemenag setempat, Supinah diperkenankan untuk berangkat ke Baitullah tahun ini.

Namun karena tak punya anak, segala keperluan haji Supinah diurus oleh kedua keponakannya. "Proses haji saya, memang yang menyiapkan dua keponakan saya. Karena saya tidak punya anak. Saat proses daftar dulu pun yang mendaftarkan tetangga saya, ibu guru," tandasnya.

Semangat naik haji pun diperlihatkan Supinah saat mengikuti setiap kegiatan prosedural jelang keberangkatannya, mulai dari cek kesehatan hingga kegiatan manasik haji.

"Saya rajin ikuti semua peraturan. Cek kesehatan dan manasik haji. Meski sudah tua, saya semangat," imbuhnya.



Tonton juga 'Kisah Nenek Supinah, Naik Haji dari Tabungan Hasil Buruh Tani':


(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.