Kepala Bulog Subdivre Kediri, Defrizal, menjelaskan, produk tersebut masih dalam tahap pengenalan.
Defrizal mengungkapkan untuk sementara, pemasaran beras saset Bulog Subdivre Kediri saat ini bekerjasama dengan Rumah Pangan Kita (RPK), Koperasi dan toko-toko kelontong yang ada di wilayah kerja Kediri.
"Alhamdulilah sejak Senin kemarin kita pasarkan, animo masyarakat bagus dengan produk ini," ujar Defrizal kepada detikcom di kantornya, Rabu (18/7/2018).
Defrizal menjelaskan, beras saset ini dipasarkan agar masyarakat lebih gampang mendapatkan beras, terutama kelas menengah ke bawah.
"Saya rasa dengan adanya beras saset 200 gram ini masyarakat akan semakin terbantu sehingga bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sekarang kalau beli sekilo uangnya tidak cukup. Bisa beli beras ini dengan harga terjangkau hanya seharga Rp 2.500," tandasnya.
Baca juga: Beli Beras Sachet atau Karung, Hemat Mana? |
Defrizal menambahkan, untuk saat ini, stok beras saset masih terbatas karena minimnya alat produksi. Setiap Bulog Subdivre mendapatkan jatah sebanyak 200 bungkus saja. Rencananya Bulog akan memproduksi lebih banyak setelah masing-masing Bulog Subdivre menerima alat untuk memproduksi beras tersebut sendiri.
"Kiriman dari Jawa Timur 200 saset, karena alat produksinya hanya ada di Surabaya, namun rencananya alat kemas dan mesin akan ada di setiap daerah," tambahnya.
Salah satu warga yang membeli beras saset, Anna (30) mengaku baru tahu jika ada beras yang dikemas secara saset. Kebetulan warga Jongbiru, Kabupaten Kediri itu mampir ke kantor Bulog Kediri, Jalan Ir Sutami Kota Kediri.
"Saya baru tahu ada beras saset, unik, menarik serta efisien dan murah. Ini terobosan baru, bagus ini," katanya ketika ditanya komentar terkait beras saset tersebut. (lll/lll)