Meski prestasinya tak sefenomenal Zohri, namun kondisi yang dipunyai Andika kurang lebih sama. Pemuda 19 tahun yang hidup sederhana ini merupakan atlet berprestasi di cabang olah raga Muay Thai. Bahkan juara nasional kelas 43 kg mampu ia sabet.
Atlet dengan segudang prestasi ini merupakan anak Sahab (70) dan Muti (60), warga Dusun Karang Tengah, Desa Gunung Tugel, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Ornag tua Andika hanya bekerja sebagai pencari rumput dan penjual sayur.
"Memang orang tua saya kurang mampu. Tapi saya yakin bisa membanggakan mereka," ujar Andika saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (17/7/2018).
Andika mengatakan awalnya dirinya merintis karir dengan bergabung bersama Sasana Gedung 8, sebuah wadah olah raga Muay Thai di Pasuruan. "Karena di sini (Probolinggo) tidak ada sasana Muay Thai. Puji syukur, tekad saya membuahkan hasil," ungkap Andika.
![]() |
Selama menjalani karir sebagai atlit Muay Thai, Andika mampu menyabet segudang prestasi, Mulai kejuaraan Muay Thai tingkat daerah, provinsi, hingga nasional.
"Alhamdulillah sudah seringkali menang, baik untuk kejuaraan provinsi, ataupun pekan olah raga nasional (PON)," tandasnya.
Kepala Desa Gunung Tugel, Rupat, mengaku kasihan dengan kondisi Andika yang sangat berprestasi namun masih memikirkan kehidupannya yang sangat sederhana.
"Saya harap dengan tersiarnya kabar tentang kondisi Andika ini, pemerintah bisa memberikan sedikit perhatian kepadanya. Kasihan pak, jangankan untuk membeli perlengkapan olah raganya, buat kebutuhan sehari-hari saja kurang," kata Rupat. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini