Rasa bangga dan haru tidak bisa disembunyikan keluarga Lalu Muhammad Zohri di Desa Karang Pansor, Pamenang Barat, Nusa Tenggara Barat. Mereka mengikuti kabar tentang Zohri dari rumah sederhana di desa itu.
"Suka lari, suka main bola. Dia sering ke bangsal, keliling-keliling di kampung," kata Baiq Fazila soal sosok Zohri saat diwawancara CNN Indonesia TV, Kamis (12/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu Muhammad Zohri adalah anak yatim-piatu. Karena tak mampu, Zohri dulu kerap berlari tanpa alas kaki.
"Nggak pernah dia pakai sepatu. Nggak punya," ucap Baiq Fazila.
Sebelumnya diberitakan, dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia itu, Lalu Muhammad Zohri mencatatkan waktu 10,18 detik. Atlet berusia 18 tahun itu mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik.
Pencapaian Zohri merupakan sejarah baru dalam dunia atletik Indonesia. Sebelumnya, prestasi terbaik atlet Indonesia di nomor lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 adalah finis kedelapan di babak penyisihan pada 1986. (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini