"Hari ini sudah masuk hari ke empat tim Balar melakukan penggalian di sekitar lokasi situs, namun belum ada tanda-tanda penemuan. Tapi tim akan terus bekerja untuk melakukan penelitian," terang Staf BPCB Trowulan Saiful Huda kepada detikcom di situs Ngurawan Minggu (15/7/2018).
Ekskavasi atau penggalian, kata Saiful, ada empat titik di sekitar lokasi temuan benda kuno pada tahun 2016 silam. Lokasi penggalian, lanjut Saiful, berada di lahan yang ditanami pohon sengon milik Gatot Suhanto (50) di samping museum mini Ngurawan di RT 44 RW 13 Dusun Ngrawan Desa/Kecamatan Dolopo.
"Tim belum selesai penggalian di lahan milik pak Gatot. Ini masih bekerja keras untuk mengungkapnya," katanya.
Pantauan detikcom, dengan alat sederhana beruoa cangkul warga termasuk pemilik lahan Gatot masih melakukan penggalian. Titik lokasi penggalian tampak diberikan batas garis dengan menggunakan tali rafia.
Di lokasi sudah ada dua lubang bekas penggalian tahun 2016. Dalam lubang sedalam sekitar 3 meter lebar 2 kali 3 meter tampak tumpukan batu bata merah besar berukuran sekitar 15 kali 30 centimeter.
Sementara hasil temuan benda-benda yang diduga peninggalan kerajaan gelang-gelang di tempatkan di museum mini situs Ngurawan. Sekitar 150-an benda baik kecil berbentuk guci ataupun ompak dari batu tertata rapi dalam etalase kaca agar dapat dilihat dan dinikmati oleh warga yang berkunjung.
Untuk membuktikannya masih dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Tim Balai Arkeolog Yogyakarta. Penelitian kali ini untuk yang kedua kalinya setelah tahun 2016. Tim akan berada du Madiun mulai 12 hingga 25 Juli 2018 mendatang. (iwd/iwd)