Kerajaan yang dimaksud adalah Kerajaan Gelang-Gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang yang masih memiliki garis keturunan dengan Kerajaan Kediri namun ditempatkan sebagai bupati di Gelang-Gelang. Muncul dugaan kuat jika wilayah kabupaten ini berada di Kabupaten Madiun.
"Sebenarnya kerajaan kuno sudah disebut dalam prasasti dan naskah-naskah kerajaan kuno. Dulu ada kerajaan Gelang-Gelang rajanya Jayakatwang dari jaman masa kerajaan Kediri. Kita mau membuktikan apakah Kerajaan Gelang-Gelang itu memang ada," terang Ketua Tim Peneliti Arkeolog Yogyakarta Rita Istari kepada wartawan di lokasi, Jumat (13/7/2018).
Kajian lain yang digunakan untuk menelusuri keterkaitan ini juga didasarkan pada toponim nama-nama dusun atau desa kuno yang ada di wilayah tersebut.
Menurut peneliti, nama Dusun Glonggong dan Ngrawan memiliki kedekatan historis dengan kerajaan tersebut.
"Kalau kajian toponim atau nama tempat di sekitar Dusun Ngrawan ada nama kuno. Seperti Ngrawan ini kalau dalam Prasasti Mula Malurung disebutkan 'Kerajaan Gelang-Gelang Ibumi Ngurawan. Ibumi artinya kawasan, nah disini ada Ngrawan. Terus di sekitar sini juga ada Dusun Glonggong yang kemungkinan dari kata Gelang-gelang," terangnya.
Dikisahkan oleh Rita, Jayakatwang memberontak kepada Kerajaan Singasari yang saat itu menduduki Kediri ketika masih menjabat sebagai bupati Gelang-Gelang. Setelah Singasari runtuh, barulah ia kembali membangun Kediri meski tidak lama bertahta. Tak lama kemudian Kediri dikuasai oleh Kerajaan Majapahit.
Di dusun yang terletak sekitar 25 Km di selatan pusat kota Madiun itu kerap ditemukan benda-benda peninggalan sejarah seperti arca dan batu berornamen yang menjadi bagian dari pemandian kuno.
Bahkan kabarnya sisa-sisa peninggalan bersejarah itu teronggok begitu saja dan tidak dirawat hingga menjadi incaran banyak kolektor. (lll/lll)