Pantauan detikcom, perbaikan dimulai di sejumlah titik di Jalan KH Agus Salim. Sejumlah titik yang berlubang dan amblas ditambal dengan material.
Para pekerja menata material batu untuk menambal lubang. Kemudian dipadatkan dengan alat berat. Belum tampak ada pengaspalan.
Selama perbaikan, warga dengan sukarela menjaga agar kendaraan besar terutama truk proyek tak melintas. Yang diperbolehkan melintas hanya mobil kecil, pribadi dan motor.
Selain perbaikan jalan, pelaksana proyek juga melakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan agar jalan tak berdebu.
"Iya. Truk gak boleh melintas. Ini sudah lumayan gak ada debu. Biasanya rumah saya kotor. Kasur, sofa dan lantai kotor," kata Rachmad, salah satu warga yang sedang berjaga di ujung jalan sebelah utara, Sabtu (14/7/2018).
Pada Selasa lalu, ratusan warga berdampak jalan rusak memblokir jalan KH Mansyur. Blokir jalan dilakukan dengan cara membakar ban hingga menutupinya dengan kayu dan batu. Aksi blokir jalan ini merupakan protes dan meminta pelaksana proyek bertanggungjawab.
Mereka menuntut agar dilakukan perbaikan jalan, penyiraman, perawatan kesehatan warga yang sakit mata dan pernafasan akibat debu hingga kompensasi kerusakan rumah dan dagangan yang tak terjual karena terkena debu. Pihak PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksana menyanggupi semua tuntutan warga.
"Soal pengobatan belum, sekarang masih perbaikan jalan," ungkap Rachmad. (iwd/iwd)











































